SOLO, solotrust.com - Rencana revitalisasi Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) terus dimatangkan. Rencana revitalisasi ini disinyalir tidak akan menaikkan harga tiket masuk (HTM) saat revitalisasi selesai dilakukan.
Direktur TSTJ, Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso, mengatakan pematangan rencana revitalisasi saat ini berada dalam tahap penyelesaian detail engineering design (DED) dibuat PT Taman Safari Indonesia (TSI) sebagai investor. Selain itu, koordinasi dengan pemerintah Kota (Pemkot) Solo juga terus diintensifkan untuk melancarkan revitalisasi.
"Kami koordinasi dengan Bagian Hukum, Bagian Perekonomian Setda Pemkot Solo, DPUPR, dan Bappeda. Kami sinkronisasi untuk kerja samanya. Salah satu pembahasannya, yakni mengenai harga tiket. Diperkirakan harga akan sama seperti semula, yakni Rp25 ribu," paparnya, Selasa (10/05/2022).
Selain itu, pembahasan juga dilakukan secara detail, termasuk untuk percepatan revitalisasi, perhitungan anggaran dibutuhkan selama perbaikan hingga pemasaran pasca TSTJ dibuka.
”Kami juga koordinasi dengan TSI. Mereka yang membuat DED-nya. Untuk itu belum bisa dijabarkan detailnya," kata Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso.
Kendati demikian, pihaknya mengungkapkan revitalisasi TSTJ akan mempertahankan tiga konsep utama, yakni konservasi, rekreasi, dan edukasi.
"Kami juga membahas rencana penambahan satwa koleksi TSTJ. Saat ini sudah ada 420 satwa dengan 80 spesies yang dimiliki TSTJ dan akan ada tiga metode penambahan satwa yang akan digunakan, yakni hibah, breeding atau pembiakan atau tukar menukar. Jadi misalnya rusa, koleksi kami yang jantan dan betina tidak seimbang, makanya kami tukar dengan Taman Safari,” tukas Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso. (awa)
(and_)