SOLO, solotrust.com - Mengisi kegiatan pascaujian sekolah, sebanyak 85 siswa kelas VI SD Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kottabarat Surakarta mengikuti kegiatan membuat kerajinan dekupase di aula lantai empat sekolah, Rabu (11/05/2022).
Dekupase merupakan seni menghias benda dengan cara menempelkan potongan-potongan kertas berwarna atau bergambar pada permukaannya, dipadukan dengan efek cat khusus, daun emas, atau unsur dekoratif lainnya.
Hadir sebagai instruktur dalam kegiatan ini Putri Listyandari Rukmiyati, pegiat ecoculture handicraft yang bergerak dalam usaha mikro industri kriya dengan bahan baku recycling dan ecofriendly.
Wanita akrab disapa Putri ini mengungkapkan, pembuatan dekupase memanfaatkan kertas HVS bekas sebagai bahan utama, dipadukan dengan cat akrilik sebagai bahan pewarna.
Menurut Putri, ada tiga langkah untuk membuat karya dekupase. Langkah pertama adalah membagi siswa ke dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok menyiapkan alat dari rumah, sedangkan bahan kertas HVS bekas memanfaatkan kertas di sekolah yang sudah tidak terpakai.
"Langkah kedua, setiap kelompok mengambil lembaran kertas HVS bekas sesuai jumlah anggotanya. Kertas yang telah diambil tersebut dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama digunakan untuk melukis, sedangkan bagian kedua digunakan untuk menempel hasil lukisan," ujar Putri.
Langkah ketiga, menurut Putri adalah setiap murid dalam kelompok melukis pada kertas HVS sesuai keinginan masing-masing dan diwarnai menggunakan cat akrilik.
"Ada anak yang melukis tumbuhan, hewan, dan bentuk lainnya. Selanjutnya bentuk-bentuk lukisan tersebut dipotong menggunakan gunting' untuk ditempelkan pada bagian kertas HVS yang lainnya," imbuh Putri.
Naomi Vellysia, salah satu siswi kelas VI mengaku senang dengan kegiatan ini. Dia sangat bersemangat melukis dan membuat hiasan dari kertas bekas.
“Semoga ke depan kegiatan seperti ini lebih sering diadakan untuk menambah kreativitas dan membekali murid dengan keterampilan," tuturnya. (awa)
(and_)