Hard News

Wabah PMK Pengaruhi Penjualan Daging Sapi di Pasar Rembang

Nasional

14 Mei 2022 16:35 WIB

Wabah PMK pada hewan ternak mempengaruhi omzet penjualan daging sapi di pasar kota Rembang. (Foto: Dok. Solotrust.com/mn)

REMBANG, solotrust.com - Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang muncul di berbagai daerah di Indonesia ini sangat mempengaruhi terhadap penjualan daging sapi di pasar kota Rembang, Jawa Tengah.

Pantauan Solotrust.com di pasar kota Rembang, Sabtu (14/5), para pedagang daging sapi masih berjualan seperti biasa. Lapak-lapak mereka memajang aneka bagian tubuh sapi mulai dari daging, kikil, paru hingga hati.



Tak seperti biasanya, setelah mengetahui adanya wabah PMK tersebut, pedagang daging sapi di pasar kota Rembang mulai mengalami penurunan omzet. Namun para pedagang juga memastikan daging yang dijual di pasar kota Rembang aman dari penyakit tersebut.

"Pembeli daging sapi semakin berkurang setiap harinya setelah ada kabar wabah PMK itu. Omzet penjualan jadi kurang dan harga daging sapi juga ikut turun," kata salah satu pedagang daging sapi di pasar kota Rembang, Ulfatun Niam kepada Solotrust.com, Sabtu (14/5).

Ulfa mengungkapkan, wabah PMK sangat berdampak bagi penjualan daging sapi. Pasalnya, setelah adanya wabah tersebut omzet penjualan daging sapi miliknya mengalami penurunan hingga 25 persen.

"Biasanya per hari daging dari satu ekor sapi bisa habis, tapi ini masih ada sisa banyak. Omzet pendapatan biasanya Rp 20 juta perhari kini hanya Rp 10 juta sampai Rp15 jutaan," bebernya.

Ulfa menjelaskan, penurunan harga daging sapi yang semula Rp 140 ribu per kilogram kini menjadi Rp 120 ribu per kilogramnya. Menurut Ulfa harga tersebut mengalami penurunan dibandingkan saat menjelang Idul Fitri kemarin yang mencapai Rp 140 ribu hingga Rp 150 ribu per kilogram.

"Ini harga daging sapi kembali seperti semula, namun harga sapi saat ini masih mahal. Penurunan harga sudah satu minggu ini," ucapnya.

Sementara itu, seorang pembeli daging sapi di pasar kota Rembang, Menik mengaku sudah mengetahui adanya wabah PMK. Meski khawatir dengan wabah itu, namun ia tetap membeli daging sapi untuk dimasak dirumah.

"Iya sudah tahu kalau ada wabah PMK, tapi di pasar Rembang ini sepertinya aman daging-dagingnya. Ini beli buat di masak untuk warung makan," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) Rembang, Agus Iwan Haswanto mengatakan, 4 ekor sapi milik peternak dari wilayah Kecamatan Kaliori dinyatakan positif PMK setelah hasil uji laboraturium keluar pada hari Selasa (10/5) kemarin.

Dirinya membeberkan penyakit PMK muncul ketika peternak membeli 2 ekor sapi dari wilayah Jawa Timur. Kemudian penyakit tersebut menular pada 2 ekor sapi lainnya yang dimiliki oleh peternak.

“Hari Minggu tanggal 8 Mei ada 4 ekor sapi di Kecamatan Kaliori diambil sampel karen suspect PMK. Kemarin hari Selasa keluar hasilnya dan dinyatakan positif PMK,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) Rembang, Agus Iwan Haswanto kepada Solotrust.com, Jumat (13/5). (mn)

(zend)