Serba serbi

Klinik D&D Doctor & Dentist by EDC Siap Sukseskan Program Indonesia Sehat

Kesehatan

18 Mei 2022 14:58 WIB

Pembukaan klinik D&D Doctor & Dentist by EDC ditandai dengan pemotongan pita oleh pemilik, Eva Jeanne, Selasa (17/05/2022). (Foto: Dok. solotrust.com/Bima)

SOLO, solotrust.com - Klinik D&D Doctor & Dentist by EDC resmi dibuka pada Selasa (17/05/2022) di kawasan Fajar Indah.

Pembukaan klinik ini ditandai dengan pemotongan pita oleh pemilik, Eva Jeanne. Setelah pemotongan pita, kegiatan dilanjutkan dengan penyuluhan kesehatan untuk menyadarkan pentingnya pemeriksaan kesehatan masyarakat sejak dini, baik kesehatan tubuh maupun gigi.



Penyuluhan kesehatan dilakukan dengan menggandeng Puskesmas Colomadu dan Posyandu Baturan. Selain itu dilakukan pula pemeriksaan Gula Darah Sewaktu (GDS), pemeriksaan asam urat, dan penyuluhan kesehatan gigi.

Menurut Eva Jeanne, kegiatan penyuluhan ditujukan untuk anggota posyandu lanjut usia (Lansia) di daerah sekitar klinik.

“Penyuluhan ini ditujukan untuk anggota posyandu lansia di sekitar sini (Fajar Indah). Pada penyuluhan itu kami membahas diabetes dan hipertensi. Selain itu, kami juga adakan pemeriksaan gula, kolesterol, dan konsultasi. Penyuluhan dihadiri oleh 30 orang, rata-rata umur di atas 60 tahun,“ ungkapnya, saat ditemui solotrust.com, Selasa (17/05/2022).

D&D menggandeng sejumlah pihak untuk turut mendukung layanan, seperti Biofarma untuk vaksinasi dan imunisasi, Electronic Data Capture (EDC) sebagai sistemnya, dan tkon.id guna mendukung konsultasi online.

EDC sendiri merupakan sistem penyimpanan data riwayat medis pasien menjadi satu kesatuan. Sarana ini mempermudah pasien dan dokter untuk menyimpan data yang dihubungkan dengan klinik yang menggunakan sistem tersebut.

Sementara Tkon,id merupakan aplikasi berbasis digital untuk mempermudah pengguna berkonsultasi dengan pakar sesuai kebutuhan, salah satunya tentang kesehatan.

“Aplikasi tkon.id adalah aplikasi pakar ya, jadi tidak hanya untuk dokter, tetapi kita profesional. Jadi ada juga arsitek, dokter, dan lain-lain,” ungkap Eva Jeanne.

Terlepas dari itu, menurut Eva Jeanne, saat ini pemeriksaan gigi di masa pandemi Covid-19 menjadi tantangan tersendiri, mengingat dokter harus berhadapan langsung dengan mulut pasien. Kendati demikian, hal ini dapat diminimalisasi dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Tantangan dokter gigi saat pandemi cukup berat karena yang dihadapi adalah seseorang yang tidak memakai masker. Tingkat penularannya juga tinggi, oleh karena itu APD (alat pelindung diri) pasti kami lengkap, alat untuk penyedot aerosol kami juga sudah ada, ruangan juga pasti kami bersihkan setelah pemeriksaan pasien,” jelasnya. (Bim/Fik)

(and_)