SOLO, solotrust.com – Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo rencananya akan memindah sejumlah pedagang kaki lima (PKL) gerobakan yang berjualan di sekitaran Gate C Stadion Manahan, Jalan Menteri Supeno, Solo ke sisi barat kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo. Hal itu menyusul penyeterilan area Jalan Menteri Supeno, di mana selter di kawasan tersebut dikosongkan pada Rabu (18/5).
Kawasan baru penganti selter akan dibangun di sisi barat Stadion Manahan hanya menampung sebanyak 132 PKL selter. Kepala Disdag Solo, Heru Sunardi mengatakan pedagang di luar selter akan ikut dipindahkan, lantaran, proses penyeterilan kawasan tersebut tidak memungkinkan PKL gerobakan tetap berjualan.
“Konsep steril, di sana itu seharusnya nggak boleh (jualan), karena aktivitas penataan koridor di Jalan Menteri Supeno. Konsep kita akan ditata di situ (barat Dishub), nanti kalau Manahan sudah diadakan pembangunan kita arahkan ke situ (barat Dishub), kan nggak mungkin ada pembangunan tapi ada aktivitas jualan,” kata Heru saat ditemui Solotrust.com di kantornya, Selasa (17/5).
Heru belum dapat memastikan pemindahan itu akan dilakukan dalam kurun waktu dekat. Namun pihaknya akan melakukan edukasi ke pedagang terkait penataan kawasan Jalan Menteri Supeno.
“Kalau masih dijumpai PKL pakai gerobak dorong dan sebagainya nanti kita edukasi dan sebagainya,” terang Heru.
Untuk sementara waktu, PKL tersebut diberkenankan memindahkan lokasi jualan di luar rencana Disdag, dengan catatan, PKL memindahkan ke lokasi yang tidak menganggu aktivitas lainnya.
Diungkapkan, selama ini pihaknya belum berkomunikasi dengan PKL gerobakan lantaran paguyuban belum tercatat di dinasnya.
“Gerobak itu kan mobile, artinya mereka di mana saja bisa, asal di zona-zona yang tidak menganggu dari sudut pandang, lalu lintas, dan segala macam,” jelasnya.
“Kalau di sana (Gate C Stadion Manahan) saya belum tahu ada paguyuban dan sebagainya. Karena yang tercatat hanya dua (paguyuban pedagang selter),” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Ngudi Rezeki PKL Gate C Stadion Manahan, Purwadi mengatakan pihaknya akan tetap berjualan di kawasan tersebut selama belum ada pemberitahuan dari Disdag Solo. Dikatakan, hingga Selasa (17/5) pihaknya belum mendapat pemberitahuan resmi.
“Selama belum ada pemberitahuan resmi kita tetap jualan, nunggu pemberitahuan resmi,” kata Purwadi saat ditemui Solotrust.com, Selasa (17/5).
Di paguyubannya terdapat sejumlah 60 PKL gerobakan yang berjualan di kawasan tersebut dan merupakan pindahan dari PKL yang dulunya berjualan di area depan stadion. PKL juga membayar biaya retribusi sebesar Rp 1 ribu/hari dan iuran sampah Rp7.500/bulan.
Purwadi mengaku pasrah jika ia dan 60-an pedagang itu terapksa mesti pindah.
“PKL sini pindahan dari depan sana [depan stadion], ini udah lama sekitar 15 tahunan. Kalau yang paguyuban sini nunggu keputusan dari sana (Disdag Solo), belum ada pemberitahuan, manut sana dari Disdag,” tukasnya. (dks)
(zend)