SOLO, solotruts.com - Wali Kota Solo Gibran Rakabumimg Raka menanggapi serius keluhan warga Solo yang mengadu lewat media sosial (Medsos) Twitter. Sebelumnya, warga dengan akun @ferrimega mengeluh lantaran Kartu Keluarga (KK)nya tak rampung hingga 2 minggu lamanya.
"Sudah 2 minggu bikin KK ga ada kejelasan. Ditanya kurangnya apa ga direspon. @gibran_tweet tolong anak buahnya diberikan pembinaan NILAI-NILAI ASN ber-AKHLAK," cuitnya menandai akun resmi Gibran, Minggu (29/5).
Gibran pun langsung membalas pengguna akun tersebut, serta meminta maaf atas kejadian di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.
"Wah gak bener ini. Maaf ya pak. Bisa minta no hpnya," balas Gibran.
Tak hanya @ferrimega, pengguna lain juga mengeluhkan pelayanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Solo. Gibran juga menanggapi beberapa keluhan itu.
Sementara itu, dikonfirmasi Kepala Disdukcapil Solo, Yohanes Pramono, kejadian itu memang terjari di kedinasannya. Diungkapkan, pelaporan keterlambatan KK terjadi pada sistem pelayanan WhatsApp (WA) Ticket. Dikatakan, ada dua warga yang mengadu terkait hal itu yang kini sudah diselesaikan pihaknya tak lama setelah Gibran memberi tanggapan di Twitter.
Menurutnya, permasalahan itu terjadi lantaran human error. Penyelesaian itu dilakukan dengan men-tracing history WA di pelayanan Disdukcapil.
"Barangkali ini yang tercecer begitu ya, kita sudah melakukan langkah-langkah tracing, penelusuran ini kita tarik sekian waktu ke belakang itu ini yang mana yang belum dijawab, belum ditangani ini temen-temen kami semua stand-by mau selesaikan semuanya," katanya kepada Solotrust.com saat ditemui Selasa (31/5).
"Sudah selesai semua, masalah sampai saya, saya handle, saat itu juga selesai semua," imbuh Pramono -sapaan akrabnya-.
Selama ini Disdukcapil Solo menggunakan dua nomor WhatsApp khusus untuk warga yang melakukan pengajuan administrasi kependudukan (Adminduk). Sistem itu dikelola 30 petugas yang melakukan pemeriksaan berkas. Setiap harinya, sistem ini menerima hingga 300-an pemohonan Adminduk.
"Ada dua nomor untuk pendaftaran, operator kami itu ada 30. Satu hari itu kan kami bisa 300-an lebih permohonan," terang Pramono.
Petugas akan menginput ulang data pemohon jika berkas lengkap. Sebaliknya, petugas mengarahkan pemohon jika berkas kurang lengkap. Penyelesaian Adminduk, dituturkan Pramono, bisa rampung dalam dua hari, dengan catatan tidak ada kendala.
"Kadang-kadang ada hal di luar kemampuan kita, [misalnya] listrik padam, kemudian kami di Adminduk ini kan ada di sistem yang sifatnya nasional, ketika jaringan nasional ini sedang ada trouble itu tidak bisa, itu delay dulu, nanti setelah hidup dihitung lagi," jelasnya.
Sementara itu, pada kasus yang dilaporkan kepada Gibran di ranah Twitter itu, dijelaskan, proses pembuatan KK tersebut sebenarnya sudah rampung. Hanya saja, ada human error di kedinasannya hingga telat memberi laporan.
"Dari dua kasus itu yang satu sudah jadi sebetulnya. Tapi mungkin komunikasinya persoalan komunikasi antara operator," ujarnya.
Selain menindak-lanjuti dan menyelesaikan temuan keluhan itu, pihaknya kini sudah melakukan evaluasi kerja, dengan mengetatkan pelaporan berjenjang dari ruang kerja operator hingga laporan sampai di meja kerjanya.
"Kita evaluasi kemudian ini harus ada laporan harian. Dengan laporan harian itu nanti akan terkontrol mana yang sudah jadi, mana yang dalam proses, mana yang belum," tandasnya. (dks)
(zend)