SOLO, solotrust.com – Pedagang sembako dan sayur di Pasar Legi Solo menyatakan beberapa harga bahan pangan seperti minyak, telur, beras bahkan sayuran masih mahal. Hal ini dirasakan pedagang sejak lebaran hingga Kamis (2/6).
Solotrust.com memantau harga minyak goreng (migor) curah dan migor kemasan memiliki perbedaan yang cukup tinggi hingga dua kali lipat.
“Kalau minyak curah bisa dikatakan langka kalau beli harus pake KTP tidak sembarangan beli langsung bayar. Selisih dengan kemasan juga dua kali lipat, minyak curah Rp12 ribu yang kemasan bisa sampai Rp24 ribu,” jelas Rahmad.
Selain harga minyak, harga telur dan teh pun terpantau tinggi. Saat ini harga telur mencapai Rp 26.500/kg dan teh seduh naik harganya dari Rp 27.000 kini mencapai Rp 30.000 untuk pembelian ecer. Kenaikan harga ini dikarenakan adanya pelonggaran PPKM dan kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat sehingga harga bahan pangan ikut dinaikkan.
Lain dengan minyak, harga beras yang juga terpantau masih tinggi. Menurut Rahmad, hal tersebut dikarenakan dari pemerintah belum memberikan respon akan adanya kenaikan harga.
Sehingga membuat para petani pun enggan menurunkan harga beras sejak dari hari raya Idulfitri hingga kini dan tetap pada harga Rp 12.000 per kg.
“Beras yang penting siklusnya ketika panen dan pemerintah tidak merespon jadi tetep stabil harganya tidak ada penurunan,” ujar Rahmad.
Tak hanya itu, kini harga sayur seperti wortel, kol, dan buncis juga ikut naik. Hal ini dikarenakan terbatasnya stok dari petani sayur. Tercatat pada hari ini, harga wortel naik sebanyak yang semula Rp3 ribu per kg menjadi Rp5 ribu per kg.
“Kol (sekarang) Rp10 rb ndekben (dulu-red) Rp6-7 ribu (per kg). Lombok nggih naik wingi niku namung (cabai juga kemarin naik harganya-red) Rp23-25 ribu sakniki (sekarang-red) Rp55 ribu (per kg). Lombok gede niku (Cabai besar itu-red) Rp40 ribu. Brambang sing brambang Brebes niku (Bawang merah Brebes-red) Rp35-40 ribu, yen brambang Tawangmangu (kalau bawang merah Tawangmangu-red) Rp20-25 ribu,” kata salah satu penjual sayuran di Pasar Legi, Waikem. (astin/almi)
(zend)