Hard News

Festival Semarak Jenang Sala 2022, Wawali: Mesti Harus Ditingkatkan

Jateng & DIY

18 Juni 2022 18:05 WIB

Semarak Jenang Sala 2022 di Kori Kamandungan kompleks Keraton Kasunanan Solo, Sabtu (18/6). (Foto: dok. Solotrust.com/dks)

SOLO, solotrust.com - Kota Solo tengah membangkitkan pagelaran-pagelaran budaya. Tentu, hal ini tak lepas dari pelonggaran protokol kesehatan seiring surutnya pandemi Covid-19. Seperti Festival Semarak Jenang Sala 2022 di Kori Kamandungan kompleks Keraton Solo, Sabtu (18/6).

Acara ini digelar meriah dengan turut menampilkan pertunjukan tarian, parade prajurit keraton, hingga parade Putra-putri Solo. Festival pun berjalan semarak.



Tentu suksesnya acara ini menjadi alarm positif bagi Solo. Terlebih, Solo memiliki banyak event budaya rutin tahunan.

Demikian dengan Festival Semarak Jenang Sala yang biasanya rutin diadakan di bulan Februari untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Solo. Sementara event pada Sabtu (18/6) diadakan untuk memperingati HUT Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.

Demikian, kendati sukses digelar tanpa pembatasan lagi, Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa menyebut event ini mesti harus ditingkatkan. Terlebih, menurutnya event seperti ini seharusnya mampu menghadirkan tamu-tamu istimewa.

"Ke depan view-nya akan kita buat sedemikian rupa sehingga tamu-tamu lainnya bisa menikmati, karena saya lihat hanya tamu-tamu lingkungan saja," katanya kepada awak media, Sabtu (18/6).

Ia menilai, event tersebut seharusnya mampu naik level ke taraf nasional. Sehingga, event tersebut tak sekadar menjadi repetisi tahunan.

"Harusnya ini kan sudah nasional, menghadirkan para pejabat, dari kementrian, bupati/wali kota Jawa Tengah untuk memperkenalkan ini, saya kira ini akan lebih baik," tambahnya.

Teguh menegaskan, Pemkot Solo akan mendorong peningkatan mutu event itu. Terlebih, event ini berpotensi menjadi komoditas pariwisata Kota Solo.

"Pemkot akan terus membudayakan ini bagian dari pergerakan ekonomi pasca pandemi untuk menghadirkan wisata, menghadirkan tamu-tamu negara, menghadirkan tamu-tamu dari luar Solo," ujar Teguh.

Pengunjung asal Surabaya, Liswari punya perspektif hampir sama. Liswari menilai, event ini perlu ditingkatkan lagi. Salah satu yang mesti ditingkatkan ialah soal promosi acara yang dinilainya kurang. Liswari mengungkapkan, ia mengetahui event tersebut lantaran tidak sengaja berkunjung ke Solo.

"Tau festival ini juga baru ini," terangnya.

Ia berharap, ke depan event ini tetap dapat diselenggarakan. Terlebih, di kesempatan pertama ini, Liswari mengaku puas dengan Festival Semarak Jenang Sala 2022.

Liswari saat itu datang bersama rekan-rekannya. Mereka juga turut kebagian jenang yang dibagikan oleh panitia, serta berkesempatan mencicipi jenang-jenang khas Solo.

"Seneng jadinya kita tau warna warni kehidupan di Indonesia terutama di kota Solo," ujarnya.

"Supaya dilestarikan dan informasinya lebih luas lagi supaya kita tau ada apa di Solo ini," harapnya.

Sementara itu, pihak Frontline Indonesia sebagai penyelenggara Festival Semarak Jenang Sala 2022, Leni Kustiawati mengungkapkan, pihaknya tahun ini menggelar event dengan spesial. Salah satunya pemilihan dapur Keraton Solo, Gondoroso sebagai dapur untuk memasak jenang.

"[Ada] Jelajah jenang diikuti media dan fotografer itu dari dapur Gondoroso ini spesial masaknya di sini bukan pesen cathering dari luar. Biasanya dari dinas itu bawa jenang sendiri-sendiri, ini nggak," kata Leni ditemui Solotrust usai acara.

Pihaknya menyebut, event tahun ini juga dilaksanakan dengan berbagai rangkaian lain sejak pagi hari. Hal ini pula yang membedakan dengan event-event sebelumbya

"Kali ini eventnya nggak hanya sak-krempyeng biasanya hanya bagi jenang selesai ini tapi kita ada aktivitas dari pagi. Tadi ada banyak yang jalan- jalan foto-foto booth di depan gunungan jenang dari pagi sudah banyak," ucapnya.

Pada event kali ini, total ada sebanyak 1.500 jenang yang dibagikan. Sementara, terdapat 16 jenang yang ditampilkan di panggung utama. Jenang itu terdiri dari 6 jenis jenang fase kehidupan.

Hanya saja, diakui pihaknya, jenang tahun ini tak sebanyak event-event sebelumnya. Terlebih, tak sebanyak Festival Jenang di peringatan HUT Kota Solo.

"Pembagian jenang tidak sebanyak tahun lalu dari perusahaan-perusahaan dinas UPD BUMN," ucap Leni.

"Ada 1.500 dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Jenis ada 6 jenang yang didisplay harusnya ada 17 tapi karena di keraton hanya 16 karena ada satu yang khusus jenang procotan tidak dimasak dan ditampilkan. 6 ada jenang sumsum, katul, lemu, grendul, pati, telo abang," imbuhnya. (dks)

(zend)