JAKARTA, solotrust.com - Kepala Pusat Kesehatan Haji Budi Sylvana meminta semua petugas kesehatan mengampanyekan gerakan cegah dan kendalikan hipertensi. Tercatat dari sekitar 3000 kasus rawat jalan jemaah haji Indonesia, baik di kelompok terbang (Kloter), sektor, maupun KKHI, sebanyak 1.384 merupakan kasus hipertensi.
''Untuk itu perlu ada kampanye gerakan peduli hipertensi bagi jemaah haji,'' ujar Budi Sylvana, dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan RI, kemkes.go.id, Jumat, 24 Juni 2022.
Ia menuturkan, gerakan peduli hipertensi bagi jemaah haji bisa dilakukan melalui enam aksi. Pertama, rutin memeriksakan kesehatan. Kedua, konsumsi obat secara teratur sesuai anjuran dokter. Ketiga, sesuaikan aktivitas dengan kondisi kesehatan. Keempat, jaga keseimbangan pola makan. Kelima, makan sayur dan buah. Keenam, hindari kelelahan.
Dehidrasi, aktivitas fisik yang berlebihan dan kelelahan disinyalir menjadi penyebab terjadinya peningkatan tekanan darah bagi jemaah haji. Untuk itu, asupan cairan cukup saat beraktivitas menjadi hal wajib diperhatikan, baik bagi jemaah maupun para Tenaga Kesehatan Haji (TKH).
Kampanye gerakan pengendalian hipertensi terus dilakukan tim promosi kesehatan, baik di daker Madinah maupun daker Makkah.
Koordinator promosi kesehatan (Promkes) PPIH Arab Saudi Bidang Kesehatan, Edi Supriyatna, mengatakan kampanye gerakan pengendalian hipertensi sudah dilaksakan sejak 18 Juni 2022 di sektor sektor dan seputaran Masjid Nabawi, Madinah. Tim akan terus bergerak ke maktab-maktab, tempat pemondokan jemaah. Demikian pula di Makkah.
''Sosialisasi sudah kami lakukan kemarin di sektor satu,'' katanya.
(and_)