SOLO, solotrust.com - Revitalisasi Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) dimulai awal Juli 2022 dan rencananya berlangsung hingga akhir tahun nanti. Dampak revitalisasi akan ada penutupan TSTJ dalam kurun waktu itu, di mana nantinya objek wisata itu tak menerima pengunjung untuk sementara waktu.
Kendati demikian, hingga detik-detik akhir penutupan pedagang kaki lima (PKL) berjualan di area TSTJ mengaku belum mendapat pemberitahuan resmi soal revitalisasi.
Humas paguyuban PKL TSTJ, Sudarto, mengatakan mereka justru mengetahui kabar revitalisasi dari media sosial (Medsos).
"Kami tahunya melalui media sosial, dari pihak penggelola belum menyurati paguyuban, masih ngambang," ucapnya, Kamis (30/06/2022).
Selama belum ada pemberitahuan resmi, Sudarto menyatakan ia dan 183 pedagang terdaftar di paguyuban akan tetap berjualan. Dirinya mengaku pedagang mendukung rencana revitalisasi.
"Ya selama belum ada edaran dari pengelola kami jalan terus. Kalau sudah ada surar edaran dari wali kota, Jurug tidak menerima pengunjung, ya kita proaktif," ujarnya.
Hanya, Sudarto meminta penjelasan detail revitalisasi dan nasib pedagang ke depan. Terlebih, mayoritas pedagang sudah puluhan tahun menggantungkan nasib di TSTJ.
"Hal yang penting sebelum ditutup kami dikasih penjelasan yang konkret, biar tahu anggota saya seperti apa nanti. Keberadaan mereka setelah dibangun gimana, kan mereka juga pengin tahu," tuturnya.
Sudarto menyebut, pihaknya hingga kini menunggu pemberitahuan resmi soal revitalisasi. Dirinya meminta penggelola melibatkan para pedagang dalam program revitalisasi.
"Kalau kami sudah menerima undangan, pedagang nanti kami ajak bicara. Kalau bisa mereka (pedagang) juga dilibatkan," ucap Sudarto.
Ia pun berharap wajah baru TSTJ usai bersolek nantinya akan berdampak pada meningkatnya kunjungan wisatawan, sehingga akan meningkatkan perekonomian PKL sekitar. Untuk itu, dirinya meminta PKL diberi kejelasan nasib.
"Pengin kami bagaimana Jurug supaya ramai dan kami dapat penghasilan dari pengunjung. Insyaa Allah ke depannya lebih bagus, yang penting manajemen seperti promosi itu dibangkitkan lagi dan fasilitas di Jurug harus dibenahi lagi. Jangan sampai banyak pengunjung kecewa dan yang penting pengelola memerhatikan nasib PKL," tukasnya.
Sementara itu, pada Juli ini belum ada penutupan TSTJ, kendati revitalisasi sesuai jadwal dimulai di bulan tersebut. Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengatakan, pihaknya menunda sebulan penutupan yang sedianya dilakukan per-awal Juli ini.
Masa libur sekolah menjadi pertimbangannya. Selain itu, pengerjaan revitalisasi pada bulan ini masih memungkinkan TSTJ untuk tetap beroperasi.
“Penutupannya mundur sebulan, tetapi pengerjaan tetap Juli karena pengerjaan tidak perlu menutup kebun binatang. Soalnya eman banget nutup pas libur sekolah gini, tetapi tetap on-schedule,” kata Gibran Rakabuming, Rabu (29/06/2022).
"Pekerjaan awal garap parkiran, garap tambak depan yang loket, kita bikin panggung, danau, restoran apung, feeding zoo, fase 2 ada tambahan-tambahan,” bebernya.
Gibran Rakabuming memastikan, sesuai rencana pengerjaan akan rampung akhir tahun nanti. Sebelumnya diketahui pihaknya sempat berkoordinasi dengan investor, Taman Safari Indonesia, Selasa (28/06/2022) lalu.
“Kan habis Rakornas APG (ASEAN Para Games) saya langsung ke kantornya Taman Safari, semuanya on time kok, Desember tetap bisa buka,“ terang Gibran Rakabuming. (dks)
(and_)