SOLO, solotrust.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno terus berkomitmen meningkatkan industri ekraf di Tanah Air. Kemenparekraf dalam hal ini terus mendorong program Workshop Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif yang diluncurkan dan kini digencarkan ke berbagai daerah.
Solo menjadi kota ke-16 disambangi Sandiaga Uno melalui program tersebut, di Purwohamijayan, Kampung Baluwarti, Pasar Kliwon, Solo, Sabtu (02/07/2022). Sebanyak 35 pelaku ekraf dihadirkan dalam workshop.
Sandiaga Uno menyebut, workshop ini menjadi kesiapan awal Kemenparekeaf dalam mendukung Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mengajukan diri sebagai The United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) Creative Cities Network (UCCN) alias Kota Kreatif UNESCO subsektor Seni Pertunjukan 2023 nanti.
Selain itu, Solo juga masih memiliki potensi lain seperti kriya dan kuliner yang dapat terus didorong pengembangannya.
”Tahun ini kita siapkan workshop ini dulu nih supaya tercipta diskursus. Diskusi antara para pelaku juga dengan stakeholders dan pemerintah kota. Setelah mantap semuanya siap, kita ajukan lagi. Kali ini 2023, siap semua untuk UNESCO?” ujar Sandiaga Uno, Sabtu (02/07/2022).
Menparekraf menegaskan, pihaknya akan mengawal keseriusan Kota Solo untuk mengejar predikat Kota Kreatif UNESCO tahun depan.
Baginya, pendampingan ke UNESCO itu bukan hanya persoalan anggaran, melainkan dalam hal kelengkapan informasi mengenai Kota Solo.
"Supaya nanti, bukan hanya dari penyiapan sisi anggaran dan lain sebagainya, tapi juga kesiapan informasi tadi. Hal yang diperlukan kan informasi. Kalau informasi nggak lengkap yang nggak di-assess dengan baik. Kami komit,” beber Sandiaga Uno.
Lebih lanjut pihaknya menuturkan, hasil diskusi melalui workshop akan menghasilkan beberapa inovasi dan informasi untuk melengkapi pengajuan seni pertunjukan Solo ke UNESCO tahun depan.
”Langkah-langkahnya konkret. Outcome dan ouput-nya adalah tahun depan Solo bisa mendapatkan predikat creative cities network yang diisukan oleh UNESCO,” ungkap Sandiaga Uno.
Sementara itu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menegaskan pihaknya serius membidik Kota Kreatif ke UNESCO setelah dua kali ajuan Solo ditolak UNESCO beberspa tahun silam.
Sebelumnya, pada Juni lalu Gibran Rakabuming melakukan kajian ke UNESCO di sela pendampingan pelaku ekraf Solo dalam Java in Paris. Ia menyebut, kegagalan selama ini disebabkan kurangnya informasi.
"Saya ke Paris. Saya sudah ke UNESCO, ini salahnya apa kok dua kali gagal terus? Dikasih tahu, datanya sedikit, foto-fotonya sedikit, portfolio sedikit, promosinya sedikit. Besok saya perbaiki lagi," kata Gibran Rakabuming di kesempatan yang sama.
Baginya, besar peluang Solo dalam membidik Kota Kreatif. Terlebih, menurutnya Seni Pertunjukan menjadi nilai jual utama Kota Bengawan selama ini.
"Potensinya di situ kok, festival ini masih menarik. Solo ini Kota Festival, itu sesuai arahan dari UNESCO langsung," tuturnya.
Sementara itu, lebih jauh soal program KaTa Kreatif, pelaku ekraf dapat mengikuti workshop tersebut melalui katakreatifindonesia.com (dks)
(and_)