Pend & Budaya

18 Mahasiswa Prodi Produksi Ternak UMUKA Ikuti Uji Kompetensi di UGM

Pend & Budaya

8 Juli 2022 09:47 WIB

Sebanyak 18 mahasiswa Program Studi (Prodi) Produksi Ternak Universitas Muhammadiyah Karanganyar (UMUKA) mengikuti uji kompetensi di Universitas Gadjah Mada (UGM)

KARANGANYAR, solotrust.com - Sebanyak 18 mahasiswa Program Studi (Prodi) Produksi Ternak Universitas Muhammadiyah Karanganyar (UMUKA) mengikuti uji kompetensi di Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk meningkatkan standarisasi prasyarat kerja di perusahaan peternakan, baik domestik maupun perusahaan internasional, Kamis (08/07/2022). Uji kompetensi ini diperlukan lantaran mahasiswa wajib memiliki sertifikasi tersebut.

Ketua Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) UMUKA, Sarilan M Ali, mengungkapkan program sertifikasi itu sangat berguna bagi mahasiswa kelak jika sudah lulus karena untuk syarat resmi. Bahkan, selama ini mahasiswa produksi ternak UMUKA juga mengikuti uji kompetensi dari Universitas Diponegoro Semarang.



"Uji kompetensi ini merupakan program rutin dari Program Studi Produksi Ternak UMUKA dengan UGM dan Undip guna meningkatkan standarisasi siap kerja, Dengan begitu diharapkan lulusan produksi ternak UMUKA Karanganyar memiliki kemampuan unggul di bidangnya, sehingga saat lulus dan melamar perusahaan produsen berbasis produksi ternak dengan percaya diri dan diterima karena sudah memiliki sertifikasi uji kompetensi," bebernya.

Adapun uji kompetensi tersebut dilaksanakan selama dua hari di UGM, yakni pada 5 dan 6 Juli 2022. Sementara materi uji kompetensi bervariasi mulai dari pengetahuan umum hingga spesifik tentang produksi ternak.

Lebih lanjut Sarilan M Ali menambahkan sebagai universitas baru, UMUKA fokus pada peningkatan kualitas mahasiswa dengan menggunakan pengajar atau dosen yang mahir, sehingga alumnus kelak diharapkan bukan hanya sekadar lulus, tetapi unggul di bidangnya.

"Kami genjot terus kompetensi mahasiswa Program Studi Produksi Ternak yang bergerak di bidang peternakan dengan orientasi siap kerja di perusahaan yang bonafit," kata dia.

Dengan demikian diharapkan kiprah UMUKA makin diperhitungkan karena komitmen mengejar kualitas, bukan sekadar kuantitas, meski sebagai pendatang baru.

"Di satu sisi UMUKA memang biaya murah setara SMA guna membantu warga tidak mampu, namun komitmen dan kompetensi UMUKA sangat jelas," tukasnya. (joe)

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya