SOLO, solotrust.com – Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) diduga berbuat mesum di lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN). Kabar menghebohkan ini kali pertama mencuat di media sosial Twitter @UGM_FESS.
Disebutkan, peristiwa itu terjadi pada 26 Juni 2023. Tahun ini setidaknya ada 13 mahasiswa UGM mengikuti program KKN di Pucungroto selama 50 hari.
Di akun Twitter @UGM_FESS tertulis "kkn ugm_fess tuh sebebas itu yak? barusan dapet kiriman ada yang ketauan berbuat mes*m," disertai tangkapan layar grup WhatsApp membahas mahasiswa berbuat mesum di lokasi KKN.
Dalam obrolan grup di WhatsApp dikatakan, lurah daerah tempat mahasiswa KKN sendirilah yang memergoki dugaan aksi mesum tersebut. Disebutkan pula, kedua mahasiswa itu langsung dipulangkan akibat kejadian tersebut.
Dugaan perbuatan mesum ini sontak menjadi sorotan publik. Warganet menyayangkan para mahasiswa tak bisa menjaga perilakunya, bahkan menjaga nama baik kampus yang ia bawa di tempat KKN.
Belum diketahui pasti di mana lokasi peristiwa ini terjadi, namun pihak UGM menyatakan sedang melakukan investigasi.
"Lagi diinvestigasi," kata Wakil Rektor UGM Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat dan Alumni, Arie Sudjito melalui pesan singkat, Senin (o3/07/2023), dikutip dari sebuah sumber.
Setelah proses investigasi, nantinya Arie Sudjito menyatakan akan memberikan penjelasan resmi.
Untuk diketahui, perbuatan sepasang mahasiswa UGM diduga mesum terjadi di ruang tamu rumah Kepala Desa (Kades) Pucungroto, Eddy Widodo. Istri kades, Siti Maesaroh mengatakan saat itu dirinya baru pulang dari kondangan dan masuk lewat belakang.
Sampai di ruang tamu, dia melihat dua mahasiswa itu duduk berdampingan dan sempat bergandengan tangan. Mereka kaget mengetahui bu lurah tiba-tiba muncul.
Menanggapi kabar menghebohkan itu, Kepala Humas Universitas Gadjah Mada, Dina W Kariodimedjo angkat bicara. Ia mengatakan pihak kampus melalui DPKM UGM yang mengelola masalah KKN sudah melakukan penanganan terhadap dugaan perbuatan mesum itu.
"DPKM UGM sebagai pengelola KKN UGM bergerak cepat, menanggapi peristiwa adanya dugaan kejadian khusus di lokasi KKN," ungkap Dina W Kariodimedjo dalam keterangan tertulisnya, Senin (03/07/2023).
Ia menyatakan tidak ada penolakan dan pemulangan unit KKN di lokasi tersebut, termasuk tidak ada video dan foto sebagaimana rumor beredar. Kini, proses penanganan telah dilakukan dan diharapkan semua pihak dapat menyikapinya dengan bijaksana. (Rani)
(and_)
