Ekonomi & Bisnis

Minyak Kita Menghilang dari Pasar Tradisional, Konsumen Pilih Produk Kemasan

Ekonomi & Bisnis

19 Juli 2022 15:07 WIB

Salah satu pedagang minyak goreng yang ada di Pasar Legi Solo, Senin (18/07/2022). (Foto: Dok. solotrust.com/Lutfi Rofiqoh)

SOLO, solotrust.com - Salah satu bahan pokok yang menyita perhatian publik, yakni minyak lantaran sempat mengalami kelangkaan dan harganya pun melambung tinggi.

Menyikapi hal ini, pemerintah lantas memberikan subsidi pada masyarakat dengan meluncurkan produk Minyak Kita yang merupakan minyak curah.



Kendati demikian, menurut salah seorang pedagang sembako di Pasar Legi Solo, Mulyani, produk Minyak Kita sudah tak ada lagi di pasaran.

"Dulu ada Minyak Kita di sini, syarat untuk beli harus bawa fotokopi KTP, tetapi sekarang, sudah tidak menjual lagi. Hal ini dikarenakan kurangnya peminat, tidak ada sales yang menyetor, dan harga dari minyak kemasan yang sudah mulai turun," ucap Mulyani saat ditemui solotrust.com, Senin, (18/07/2022).

Hal serupa juga diutarakan salah satu konsumen, Dwi yang memilih mengonsumsi minyak kemasan dan minyak curah merek lain. Hal itu lantaran keberadaan Minyak Kita sudah tak tampak lagi di pasaran.

"Saya pedagang gorengan, jadi saya menggunakan minyak curah karena harganya lebih murah, tapi jika dikonsumsi untuk keluarga sendiri saya lebih memilih menggunakan minyak kemasan," ucap Dwi.

Tak hanya di Pasar Legi saja sebagai pasar induk, keberadaan produk Minyak Kita di pasar Mojosongo juga sudah tidak tampak lagi.

"Kalau Minyak Kita itu sudah lama nggak ada di sini, tapi saya masih menjual minyak curah, harganya pun sudah mulai turun dari Rp16 ribu per kilogram, sekarang jadi Rp12 ribu per kilogram," ucap salah satu pedagang, Sumiyati.

Kondisi serupa juga diutarakan pedagang lainnya, Luluk. Ia beranggapan para pelanggan lebih memilih minyak kemasan yang harganya sudah kembali turun dan gampang didapatkan.

"Sekarang harga minyak kemasan sudah mulai turun, keberadaan Minyak Kita juga sudah tidak ada lagi di pasar. Para konsumen pun sudah banyak yang mencari minyak kemasan dibandingkan minyak curah dikarenakan harganya yang sudah turun," kata Luluk. (ant/ltf)

(and_)

Berita Terkait

Disperindag Jateng Pantau Harga Sembako dan Kebutuhan Pangan Jelang Nataru

Perkumpulan Pedagang Pasar Rakyat Kacangan Boyolali Minta Bupati Tinjau Retribusi Pasar Tradisional

Disperindag Jateng Tinjau Harga Bahan Pokok di Beberapa Pasar Kota dan Kabupaten Semarang

Jaga Stabilitas Harga, TPID Boyolali Cek Kebutuhan Pokok di Pasar Tradisional

Dongkrak Pengunjung, TNI-Polri Resik-resik Pasar Plumbon

Harga Bawang Putih dan Merah di Pasar Tradisional Boyolali Melambung Tinggi

TPID Boyolali Cek Kebutuhan Pokok Lebaran di Pasar Tradisional, Harga Relatif Stabil

Penghubung Komisi Yudisial Jateng Pantau Persidangan Gugatan Calon Legislatif di PTUN Semarang

Pemilu 2029, Partai Demokrat Boyolali Targetkan 5 Kursi Legislatif di Setiap Dapil

Gerakan Peringatan Darurat Indonesia, Bagaimana Tanggapan Anies?

Pasangan Suami Istri asal Karanganyar Ini Diprediksi Lolos Duduki Kursi Dewan

Politisi PDIP Bagus Selo Raih Suara Tertinggi di Karanganyar

Peduli Pejuang Indonesia, Solo Paragon Hotel Ajak Ramah Tamah Legiun Veteran

Pasar Buku Sriwedari Harapkan Perhatian Nyata Pemkot Solo, Pedagang: Suara Kami Tidak Didengar!

Tahun Ajaran Baru 2025 Tingkatkan Perputaran Ekonomi di Pasar Buku Sriwedari Solo

Sekolah Rakyat, Terobosan Pemerintah Putus Mata Rantai Kemiskinan di Tanah Air

Tyranno Menyapa Solo, Inovasi Motor Listrik Serba Bisa dengan DNA Petualang

Komunitas Suka Tanaman Hias Solo Raya Tingkatkan Ekonomi Kreatif Hayati melalui Solo Anggrek Festival 2025

Favehotel Solo Ajak Anak-anak Jadi Little Chef dan Barista

Berita Lainnya