Pend & Budaya

Lagi! Tak Kunjung Terima Bantuan, 4 Atap Ruang SD di Rembang Ambruk Akibat Dimakan Rayap

Pend & Budaya

21 Juli 2022 16:07 WIB

Kepala sekolah SD Negeri 2 Pulo, Selamet saat menunjukan ruang kelas dengan atap roboh. (Foto: Dok. Solotrust.com/mn)

REMBANG, solotrust.com – Sekolah Dasar (SD) Negeri di Kabupaten Rembang yang mengalami kerusakan dan tak kunjung menerima bantuan ternyata bukan hanya di SD Negeri 2 Dresi kulon, Kecamatan Kaliori. Namun SD Negeri 2 Pulo, Kecamatan Rembang pun memiliki nasib yang sama.

Pasalnya, atap di beberapa ruang SD Negeri 2 Pulo ambruk karena kayu penyangga atap lapuk dimakan rayap.  Terdapat 4 ruangan yang atapnya ambruk yaitu ruang guru, ruang kepala sekolah, UKS dan ruang komputer sehingga pihak sekolah terpaksa mengosongkan ruang tersebut.



Diketahui, ternyata sudah lebih dari setahun kepala sekolah dan para guru berkantor di ruang perpustakaan yang sebenarnya kondisi bangunan ruangan tersebut juga cukup memprihatinkan. Sekilas konstruksi bangunan ruang perpustakaan miring dan terpaksa pada bagian teras diberi dua pohon jati sebagai penyangga.


Kepala sekolah SD Negeri 2 Pulo, Selamet mengatakan, sebelumnya pihaknya sudah melaporkan kondisi rusaknya bangunan SD Negeri 2 Pulo ini kepada dinas setempat.  Setelah dua kali dilakukan pengukuran di sekolahnya, namun hingga pertengahan tahun 2022 pembangunan juga tak kunjung dilakukan.

Berdasarkan informasi yang diterima dari dinas terkait, kerusakan bangunan SD Negeri 2 Pulo ini masuk dalam kategori rusak berat dan membutuhkan anggaran yang cukup besar, sehingga perbaikan sekolah tersebut diusulkan ke pemerintah pusat.

“Untuk pengukuran sudah 2 kali dilakukan, kemudian setelah saya konfirmasi kembali ke dinas terkait itu ditangani oleh Kementerian PUPR. Alasannya kerusakannya terlalu berat, mungkin anggarannya terlalu besar,” ujarnya.

Meski demikian, lanjut Selamet, pihaknya pun menerima dan tetap melaksanakan pembelajaran ditengah kondisi yang terbatas serta membahayakan keselamatan siswa dan guru pengajar. Terlebih saat turun hujan, ia mengkhawatirkan adanya atap yang roboh lagi.

“Semuanya merasa was-was, jelas itu. Karena merasa khawatir kalau sewaktu-waktu terutama pada saat hujan di kantor gentingnya jatuh atau temboknya tambah retak, jagi khawatir,” bebernya.

Selamet menambahkan, pihaknya berharap segera ada bantuan dari pemerintah pusat melalui PUPR segera turun.  Terlebih, saat ini sudah diterapkan pembelajaran tatap muka 100 persen.

“Semoga cepat ada bantuan dari pemerintah pusat, agar kegiatan belajar mengajar menjadi nyaman,” pungkasnya. (mn)

(zend)