Solotrust.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengajak para petani di seluruh Indonesia untuk meningkatkan penggunaan pupuk sendiri alias pupuk organik.
Menurutnya, pupuk organik sangat dibutuhkan, selain karena pupuk subsidi yang ada saat ini jumlahnya sangat terbatas.
"Belum lagi bahan baku pupuk seperti gugus fosfat yang sebagian besar dikirim dari Ukraina dan Rusia tersendat karena perang keduanya. Jadi yang tidak dapat pupuk subsidi segeralah menghadirkan pupuk organik. Minimal setiap Kabupaten harus jadi percontohan dan tidak mengandalkan bantuan pemerintah pusat," ujarnya Senin (25/7), dalam siaran pers Kementerian Pertanian (Kementan).
Sebagai contoh, Mentan mengatakan banyak petani di Kabupaten Wonosobo dan Temanggung sudah meracik dan menggunakan campuran bahan baku lokal sebagai pupuk organik. Ternyata, kata dia, cara itu sangat bagus dan mampu menghasilkan hasil panen optimal.
"Itu sudah dicoba di Wonosobo dan Temanggung, hasilnya 315 hektar menghasilkan 82 miliar," kata Mentan Syahrul.
Lebih lenjut mentan menjelaskan, pertanian adalah salah satu sektor yang sangat menguntungkan bagi semua orang. Apalagi berbagai data mengatakan bahwa sektor ini merupakan sektor yang paling kuat dan tumbuh tinggi ditengah goncangan turbulensi pandemi.
"Siapa yang memperkuat Indonesia sampai tidak turbulensi seperti negara lain, itu karena bantalan ekonomi ada di pertanian. Dan pupuk adalah elemen utamanya dalam setiap menentukan produktivitas pertanian," katanya.
Sebagai gambaran, kebutuhan pupuk nasional mencapai 24 juta ton. Sementara yang tersedia saat ini hanya 9 juta ton. Dari sekian banyaknya pupuk, bahan utamanya merupakan unsur fosfat yang sebagian besar dari Rusia dan Ukraina.
"Pupuk ini memang bukan langka tapi kurang. Oleh karena itu, kita harus bekerja lebih dan semakin berinovasi. Jadi kita harus cepat dan cermat terhadap berbagai masalah," katanya.
Pupuk organik sendiri bisa berupa pupuk organik padat maupun cair, yang biasanya berasal dari bahan organik, misalnya dari kotoran kambing, sapi, dan dedaunan.
Melansir dari laman Kementerian Pertanian, cara membuat pupuk organik padat adalah sebagai berikut:
Siapkan bahan berupa:
- Pupuk kandang 1 karung
- Daun-daunan
- Tanah dapuran bamboo 1 karung
- Bekatul (± 1-2 kg)
- Nutrisi/EM4 secukupnya
- Gula/tetes tebu
- Air
Alat :
-Karung
-Cangkul
- Ember
Cara pembuatan :
- Campurkan pupuk kandang dan daun-daunan dengan tanah dapuran bamboo, taburi dengan bekatul hingga merata
- Setelah itu campurkan nutrisi yang telah dicampur air sedikit demi sedikit sampai tanah cepel (cemek-cemek) (bila diremas tidak berair, bila dilepas remah)
- Setelah tercampur rata, tutup campuran dengan karung/plastik.
- Aduk campuran pupuk tiap 3 hari sekali.
- Pupuk yang sudah jadi akan terlihat tumbuh jamur.
- Pupuk siap dipakai minimal 1-2 minggu setelah pembuatan.
Sementara itu, cara membuat pupuk organik cair adalah:
- Siapkan bahan-bahan berupa: 1 karung kotoran ayam, setengah karung dedak, 30 kg hijauan (jerami, gedebong pisang, daun leguminosa, 100 gram gula merah, 50 ml bioaktivator (EM4), air bersih secukupnya
- Siapkan tong plastik kedap udara ukuran 100 liter sebagai media pembuatan pupuk, satu meter selang aerotor transparan (diameter kira-kira 0,5 cm), botol plastik bekas akua ukuran 1 liter. Lubangi tutup tong seukuran selang aerotor.
- Potong atau rajang bahan-bahan organik yang akan dijadikan bahan baku. Masukkan kedalam tong dan tambahkan air, komposisinya: 2 bagian bahan organik, 1 bagian air. Kemudian aduk-aduk hingga merata.
- Larutkan bioaktivator seperti EM4 dan gula merah 5 liter air aduk hingga merata. Kemudian tambahkan larutan tersebut ke dalam tong yang berisi bahan baku pupuk.
- Tutup tong dengan rapat, lalu masukan selang lewat tutup tong yang telah diberi lubang.
- Rekatkan tempat selang masuk sehingga tidak ada celah udara. Biarkan ujung selang yang lain masuk kedalam botol yang telah diberi air.
- Pastikan benar-benar rapat, karena reaksinya akan berlangsung secara anaerob. Fungsi selang adalah untuk menyetabilkan suhu adonan dengan membuang gas yang dihasilkan tanpa harus ada udara dari luar masuk ke dalam tong.
- Tunggu hingga 7-10 hari. Untuk mengecek tingkat kematangan, buka penutup tong cium bau adonan. Apabila wanginya seperti wangi tape, adonan sudah matang.
- Pisahkan antara cairan dengan ampasnya dengan cara menyaringnya. Gunakan saringan kain. Ampas adonan bisa digunakan sebagai pupuk organik padat
- Masukkan cairan yang telah melewati penyaringan pada botol plastik atau kaca, tutup rapat. Pupuk organik cair telah jadi dan siap digunakan. Apabila dikemas baik, pupuk bisa digunakan sampai 6 bulan.
(Lin)
(zend)