REMBANG, solotrust.com - Pernikahan pria asli warga Desa Tasikagung, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Anjar Hari Kiswanto (35) dengan warga negara asing (WNA), dari Saint Petersburg Rusia, Zukofa Veronika (27) menjadi buah bibir warga Rembang.
Di balik pernikahan yang berlangsung pada Minggu, 24 Juli 2022 itu, ada kisah cinta yang membutuhkan perjuangan. Di mana keduanya harus menjalani hubungan jarak jauh atau LDR, hingga bertemu saat Rusia tengah perang dengan Ukraina.
Anjar Hari Kiswanto yang sehari-hari bekerja di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tasikagung-Rembang ini, menceritakan kenal kali pertama dengan Nika, melalui media sosial sekira tahun 2016.
“Situs jejaring sosial seperti Facebook, tetapi untuk orang Rusia. Dari situ kenal, lalu chatting pertama kali tahun 2016,” ungkapnya.
Setelah itu, ia kemudian bertemu langsung di Solo tahun 2019, saat Nika kuliah di Universitas Muhammadiyah Solo (UMS). Usai jumpa darat, keduanya beberapa kali jalan bareng, hingga akhirnya resmi berpacaran.
“Pertama kali ketemu ya nervous. Karena Nika beda dengan fotonya, ternyata jauh lebih cantik saat ketemu langsung,” imbuhnya.
Anjar dan Nika sempat berpacaran jarak jauh, lantaran Nika selesai kuliah, harus kembali pulang ke negara asalnya. Apalagi kendala pandemi kala itu, membuat jarak terasa kian jauh.
“Saya ungkapin rasa cinta ke dia tanggal 11 Januari 2020. Kemudian Nika pulang ke Rusia, Agustus 2020, kita LDR satu tahun lebih," tuturnya
Untuk membuktikan keseriusan, setelah pandemi mereda Anjar nekat terbang ke Turki, janjian bertemu dengan sang pujaan hati. Di Turki itulah, Anjar mengajak Nika menikah dan ternyata ia bersedia.
Bagi Anjar, cinta harus diperjuangkan, meski dengan kondisi apapun. Selanjutnya, Anjar juga terbang ke Rusia, bertemu dengan orang tua Nika, untuk melamar. Suasana perang Rusia dengan Ukraina, tak menyurutkan semangatnya.
“Bulan April–Mei lalu saya ke Rusia, bicara dan minta izin ke orang tuanya. Kondisi sudah perang, tapi aman, soalnya jaraknya jauh dari lokasi perang,“ bebernya.
Singkat cerita, sesampainya disana, akhirnya orang tua Nika merestui. Setelah mendapatkan restu, Anjar dan Nika melangsungkan pernikahan bertempat di kediaman Anjar di Desa Tasikagung.
Nika diwakili oleh wali hakim, karena keluarganya tidak ada yang bisa hadir dan sebatas menyaksikan prosesi ijab qabul lewat video call. Semua berjalan lancar.
Anjar bersyukur mendapatkan pasangan yang cantik, baik hati dan tidak memandang harta benda. Bahkan sampai saat ini pun, ia terkadang masih belum percaya memiliki isteri dari Rusia.
“Penginnya punya rumah sendiri. Kalau anak belum dulu, karena isteri mau kuliah lagi. Tapi apabila Tuhan menghendaki, ya alhamdulilah, “ ucapnya.
Sementara itu, Zukofa Veronika mengaku jatuh hati dengan Anjar, karena sosok yang baik dan pekerja keras. Baginya, perbedaan cuaca, bahasa, maupun budaya tidak menghalangi cinta tulus mereka.
“Tak masalah di sini panas. Nanti suatu ketika kita pulang bersama ke Rusia. Ibu saya juga sering chat sama mas Anjar,” pungkasnya. (mn)
(zend)