SOLO, solotrust.com - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Kantor Cabang Solo gencar melakukan sosialisasi program baru Rencana Pembayaran Bertahap (Rehab). Sebanyak 12.678 peserta menunggak ditargetkan mengikuti program ini hingga akhir tahun mendatang.
Per Juli 2022, BPJS Cabang Solo sebanyak 930 peserta menunggak pembayaran telah mendaftarkan diri pada program tersebut. Sementara total jumlah tunggakan sekira Rp2,275 miliar.
Menurut Kepala BPJS Kesehatan Kantor Cabang Solo, Yessi Kumalasari, capaian program Rehab di Solo sendiri menduduki peringkat kedua se-Jawa Tengah dan DIY.
"Pembayarannya per kantor cabang dan dari sisi rupiah, peserta yang ikut program Rehab sampai Rp775.771.850, namun masih ada sisa tagihan yang harus dibayarkan. Kalau untuk wilayah Kantor Cabang Solo sebesar Rp1,5 miliar," bebernya, Rabu (10/08/2022).
Yessi Kumalasari menambahkan, program Rehab memiliki tujuan memberikan keringanan dan kemudahan bagi peserta segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan BP yang memiliki tunggakan iuran untuk dapat melakukan pembayaran secara bertahap.
"Harapannya melalui rogram ini mampu meringankan peserta yang membutuhkan, tapi belum bisa membayar langsung tunai. Syaratnya, peserta memiliki tunggakan lebih dari tiga bulan, maksimal tunggakan 24 bulan, mendaftarkan diri melalui aplikasi Mobile JKN," imbuhnya.
Sementara itu, bagi peserta mampu membayar, namun tak mau membayar, Yessi Kumalasari mengatakan, pihaknya melakukan pendekatan dengan telecollecting, yakni menelepon peserta yang tunggakannya sampai tujuh bulan.
"Jika tetap tidak berhasil, Kader JKN bakal turun tangan door to door untuk mengedukasi peserta tersebut. Kader JKN ini masyarakat umum yang bergabung dengan BPJS Kesehatan. Mereka bertugas untuk memberikan edukasi ke peserta yang belum membayar tagihan itu," tukasnya. (awa)
(and_)
