SOLO, solotrust.com – Jagat Twitter ramai dengan cerita seorang anggota Paspampres yang menabrak truk hingga melakukan pemukulan terhadap sopir, yang berlangsung pada Selasa (9/8) lalu di Simpang tiga Sumber Girimulyo, Manahan, Solo.
Kejadian itu viral usai diunggah oleh akun twitter @txtdariorangbberseragam pada Kamis (11/8).
“Ayah saya mengemudikan truk di belakang bis dan rombongan motor, karena lampu sudah hijau. Lalu tiba2 ada mobil Paspampres yang nyelonong melanggar lampu merah dari arah samping. Bis didepan sudah lewat duluan, rombongan motor mengklakson mobil tersebut tapi mobilnya tetap nekat, akhirnya malah kena bagian bak samping truk ayah saya. Karena merasa tertabrak dan ada kerusakan, ayah saya menepi lalu berhenti,” tulis @txtdariorangbberseragam
“Mobil paspampres tersebut juga berhenti, kaca depan mobilnya rusak. Pas ayah saya turun, ada 3 orang dengan seragam dinasnya dari mobil tersebut yang turun lalu langsung memukul ayah saya tanpa bilang apa2. 2 kernet ayah saya juga ikut dipukul,” lanjutan cuitannya.
Cuitan itupun mendapat tanggapan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang menegaskan akan segera mencari oknum Paspampres tersebut.
Pada Jumat (12/8) ini, Gibran langsung memanggil Paspampres yang dimaksud, korban, sopir rental dan pimpinannya di Ruang Wali Kota.
Pertemuan dilakukan secara tertutup sekira setengah jam. Usai pertemuan, korban keluar ruangan diantar Gibran dan Paspampres yang melakukan pemukulan menyusul keluar ruangan.
“Saya mengakui saya salah, saya minta maaf atas kesalahan saya dan tidak akan mengulangi kesalahan saya. Saya minta maaf pada bapak yang saya pukul dan keluarganya. Mohon maaf karena perbuatan saya menyakiti hati dan perbuatannya. Pada warga Solo saya minta maaf, terima kasih,” kata Hari Misbah, anggota Paspampres yang melakukan pemukulan tersebut.
Ia lantas menjelaskan kronologi kejadian tersebut.
“Di lampu merah, udah (nyala) merah tapi kami maksain maju. Terus dari depan mobil udah nutup. Kalau mukul saya akui salah, saya khilaf. Untuk SIM-nya itu dari rental biar komunikasi lebih lanjut,” terangnya.
Hari mengaku penyitaan Surat Izin Mengemudi (SIM) milik sopir truk dilakukan oleh pengemudi rental mobil, bukan dirinya. Lantaran pada saat itu pihaknya menggunakan mobil sewa.
Mobil mengalami pecah bagian kap lampu atas kejadian tersebut.
“SIM sudah dikembalikan kepada bapaknya. Karena yang menahan SIM dari pihak rental, bukan dari saya langsung. Siap tidak ada (posisi urgent), iya (murni kesalahan),” tandasnya.
Ia mengaku urusan mobil sewa telah rampung oleh pihak asuransi dan pihaknya telah meminta maaf atas perbuatannya kepada pengemudi truk.
Sementara Gibran menganggap permasalahan tersebut belum selesai.
“Bagi saya belum selesai, minta maafnya karena beritanya viral. Kalau nggak viral mereka nggak mungkin minta maaf. Saya nggak terima warga saya digituin, dia nggak salah. Paspampresnya juga dalam posisi tidak mengawal siapa-siapa, tim advance, tugas di kediaman (Gibran),” ungkap Gibran.
Ia murka, bahkan malu dan menyayangkan karena kejadian tersebut. Ditanya soal sanksi, Gibran enggan berkomentar karena hal itu merupakan wewenang Komandan Paspampres.
“Sanksi tanya komandannya. Ganti rugi sudah ada yang ngurus. Kalau perlindungannya, urusanku tanggung jawabku. Tanggung jawab saya melindungi warga saya yang dipukul, CCTV-nya sudah saya pegang juga jelas banget kejadiannya kasar banget. Sudah saya pegang videonya kejadiannya juga didekat rumah saya bayangkan, saya malu banget tugasku melindungi warga,” tegasnya.
Hingga kini, akun @txtdariorangberseragam telah menghapus unggahannya lantaran permintaan dari korban. (riz)
(zend)