Pend & Budaya

Demi Siswa Sehat Mental, SKANJA Sosialisasikan PTM dan Keswa

Pend & Budaya

15 Agustus 2022 16:50 WIB

Sosialisasi Penyakit Tidak Menular (PTM) dan Kesehatan Jiwa (Keswa) untuk para siswa SMK Negeri Jatipuro, Karanganyar, Senin (15/8). (Foto: Istimewa)

KARANGANYAR, solotrust.com – SMK Negeri Jatipuro (Skanja) melalui Palang Merah Remaja (PMK) Skanja bekerja sama  dengan Puskesmas Kecamatan Jatipuro menyosialisasikan pengertian Penyakit Tidak Menular (PTM) dan Kesehatan Jiwa (Keswa), Senin (15/8).

Sosialisasi ini diikuti sekira 150 siswa dari seluruh anggota PMR, pengurus inti organisasi sekolah diantaranya OSIS, AMBALAN dan ROHIS. Selain itu juga didampingi oleh 10 guru SMK Negeri Jatipuro.



Petugas kesehatan dari Puskesmas Jatipuro memberikan penjelasan tentang berbagai macam PTM seperti kardiovaskula, gangguan pernapasan kronis, diabetes, kanker, penyakit ginjal, dan gangguan mental.

Selain itu para siswa juga mendapatkan pemeriksaan mata termasuk test buta warna. Siswi SMK Negeri Jatipuro juga memperoleh vitamin penambah darah.

“Dengan deteksi dini Penyakit Tidak Menular diharapkan dapat untuk mengetahui adanya faktor risiko PTM pada sasaran. Sehingga deteksi dini ini berguna untuk menemukan secara awal adanya kemungkinan seseorang terkena PTM atau memiliki faktor risiko,” kata Kepala SMK Negeri Jatipuro, Sri Eka Lelana.

Lebih lanjut Eka mengungkapkan pengetahuan tentang PTM bagi para siswa ini sebagai langkah pencegahan dan pengendalian sedini mungkin. Sebab hal tersebut bisa meningkatkan kualitas hidup.

Selain itu kegiatan ini juga sebagai pemberdayaan dan peningkatan peran serta masyarakat dalam  pengendalian PTM secara efisien dan efektif di masyarakat.

“Sekolah berencana mendirikan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) di SMK Negeri Jatipuro sebagai penguatan peran PMR di sekolah. Dengan memfasilitasi dan melakukan bimbingan PTM yang dilakukan secara rutin oleh warga sekolah,” ujarnya.

Nantinya Posbindu ini sebagai lokasi deteksi dini PTM yang dapat dimanfaatkan warga sekolah.

“Sikap mawas diri ini ditunjukkan dengan adanya perubahan perilaku warga sekolah yang lebih sehat dan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan tidak hanya pada saat sakit, melainkan juga pada keadaan sehat,” ucap Eka.

Pihaknya berharap seluruh warga sekolah mampu menerapkan perilaku hidup sehat dan bersih utamanya tentang kesehatan personal.

“Selanjutnya kami berharap dengan program ini Budaya hidup sehat dan Bersih seluruh warga sekolah kan semakin meningkat, kesadaran terhadap Kesehatan personal dan lingkungan juga semakin baik. Selanjutnya bisa terwujud SMK Negeri Jatipuro yang sehat dan menyenangkan untuk semuanya,” pungkasnya.

(zend)