SOLO, solostrust.com – Pagelaran olahraga tingkat Asia Tenggara bagi para penyandang disabilitas, ASEAN Para Games (APG) XI 2022, yang diselenggarakan pada 30 Juli-6 Agustus 2022 tidak hanya memberikan dampak pada sektor olahraga namun juga pariwisata hingga ekonomi Kota Solo.
Sub Koordinator Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Solo, Terry Sulistyanigrum menjelaskan kegiatan APG memiliki multiplier-effect (efek berganda) yang luar biasa bagi Kota Bengawan.
"Dengan adanya event-event yang digelar sekelas Asia Tenggara itu akhirnya tau oh Solo itu disini, ada disini dan kebudayaannya itu seperti ini, kemudian selain itu multiplier-effect-nya juga luar biasa," ujar dari Terry
Ia mencontohkan dari sektor perhotelan, tingkat okupansi hunian dari yang sebelumnya 70 persen naik menjadi 80-85 persen. Hal tersebut diikuti dengan kenaikan pajak hotel dan restoran yang meningkat masuk menjadi pendapatan asli daerah (PAD).
Sektor lainnya yang ikut terdampak adalah masyarakat petani karena banyaknya permintaan dari hotel untuk memasok bahan baku. APG juga berdampak pada daya beli masyarakat yang meningkat.
"Kalau hunian hotel meningkat, restoran meningkat, pajaknya pasti tinggi dan itu masuk jadi pendapatan asli daerah jadi meningkatkan itu, dari sektor masyarakat juga daya belinya semua juga terbeli dengan baik, semua sektor itu" jelasnya.
"Petani juga terkena dampaknya karena hotel sekarang bahan bakunya juga dari petani, terus pasar tradisional jadi ya luar biasa dampaknya," tambahnya.
Penyelenggaran APG tidak lepas dari pandangan negatif namun itu semua tertutupi oleh banyaknya dampak positif dari penyelenggaraan event tersebut
"Tentunya mungkin ada ya dampak negatif namun itu semua ketutup dengan sisi positif jadi penyelenggaraan acara itu, tidak mungkin bisa perfect 100 persen tapi bisa tetutup dengan baik," ujarnya. (els/hana)
(zend)