SOLO, solotrust.com – Lonjakan harga telur ayam hingga menyentuh angka Rp30 ribu/kg berpengaruh pada berubahnya berbagai harga makanan favorit masyarakat, mie telur.
Sejumlah warung makan mie instant (warmindo) pun terpaksa ikut menaikkan harga makanan yang mereka jual. Padahal warmindo dikenal sebagai tempat makan yang murah meriah di semua kalangan.
“’Harga telur yang sangat mahal sangat berpengaruh, ini aja harga mie juga naik jadi saya terpaksa menaikan harga makanan yang berbau mie dan telur,” kata penjual warmindo, Miranti.
Miranti menyebut, kenaikan harga makanan ini mungkin akan terus terjadi jika harga komoditas bahan pokok juga melambung.
Saat ini harga jual mie instan di warung yang dikelolanya dipatok seharga Rp6 ribu/mangkok. Jika pakai tamabhan telur, harganya menjadi Rp8 ribu/mangkok.
“Untuk harga makanan yang berbau mie dan telur hanya saya naikan Rp 1.000 - Rp 2.000 per mangkoknya,” lanjut dia.
Namun rupanya kenaikan harga ini membuat konsumennya memilih makanan mie instant tanpa menggunakan tambahan telur.
‘’Dalam sehari bisa terjual sekitar 35 mangkok, tetapi kebanyakan pada nggak pake telur,” ujarnya.
Kenaikan harga makanan berbahan mie dan telur tentu mendapatkan komenter konsumen khususnya para pelajar.
“Mie instan di kasih telur adalah makanan yang sangat nikamat dan cocok untuk kantong pelajar,” kata salah satu pelajar yang menjadi konsumen warmindo, Tika.
Ia menilai meski kenaikannya tidak terlalu signifikan namun bagi kantong pelajar sudah cukup memberatkan.
“Kami sebagai pelajar ya agak keberatan dengan kenaikan harga mie tersebut, karena kami disini biasanya beli mie dikasih telur dengan kenaikan harga tersebut sangat memberatkan buat kami. Kami kan hanya pelajar orang tua pun ngasih uang ngak terlalu banyak, ya walaupun hanya naik Rp2 ribu tapi agak disayangkan sih buat harga segitu,” katanya pada Solotrust.com. (ay/om)
(zend)