Solotrust.com -Rematik asam urat dan autoimun adalah jenis penyakit sendi, yang disebabkan oleh beberapa faktor.
Guru Besar FKKMK UGM, Prof. Dr. dr. Nyoman Kertia memaparkan bahwa penyakit rematik asam urat bisa disebabkan faktor dari dalam, yakni secara genetik dan akibat kondisi penyakit lain. Namun, ia juga menyebut bisa pula disebabkan dari luar yaitu dari pola konsumsi.
"Penyakit yang menyerang persendian ini bisa diderita oleh seseorang yang sering mengonsumsi makanan mengandung purin. Hal itu seperti jeroan, otak, kacang-kacangan, kobis, kangkung, emping, durian, dan nanas," terangnya dalam seminar daring bertajuk "Mengenal Penyakit Rematik Asam Urat dan Autoimun serta Penanganannya", sebagaimana diberitakan UGM di laman resminya.
Sementara untuk Autoimun, Nyoman menyebut juga disebabkan faktor dari dalam, seperti etnis, genetik, dan gender (wanita lebih rawan). Kemudian, faktor dari luar, yakni lingkungan, meliputi cahaya matahari, bahan kimia, dan infeksi virus atau bakteri.
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa kedua penyakit itu memang sama-sama menyerang persendian tubuh, namun untuk rematik cenderung hanya menyerang sebagian persendian, umumnya di jari-jari kaki. Sementara Autoimun menyerang lebih menyeluruh persendian di tubuh.
Kemudian, untuk penanganannya, Nyoman mengungkapkan bahwa obat untuk kedua penyakit sudah ditemukan. Namun, untuk Autoimun memang cenderung lebih lama dan agak susah penyembuhannya, utamanya untuk jenis turunan lupus.
"Rematik yang disebabkan oleh dampak penyakit lain lebih mudah diobati. Semisal kanker, maka kankernya diperbaiki maka akan sembuh dengan sendirinya," terangnya dalam acara yang digelar Ikatan Remautologi Indonesia cabang Yogyakarta itu.
Nyoman pun menyampaikan pesan-pesannya agar masyarakat terhindar dari kedua penyakit tadi.
Untuk rematik, usahakan untuk menghindari atau mengurangi konsumsi makanan yang mengandung purin tadi. Ia juga mengingatkan bahwa semakin gemuk seseorang, juga semakin naik risiko terkena rematik.
Untuk Autoimun, Nyoman mengingatkan agar tidak sering terkena infeksi, jangan stres, jangan terlalu capek dan cukup istirahat.
Mengenai pola makan, Nyoman menyebut bahwa sejauh ini belum ada penelitian atau temuan bahwa makanan tertentu bisa menyebabkan Autoimun. (Lin)
(wd)