Hard News

Dishub Solo Ajukan 3.800 Pekerja Sektor Transportasi dan UMKM Dapat Bantuan Imbas BBM

Jateng & DIY

8 September 2022 12:30 WIB

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Solo Taufik Muhammad. (Foto: Dok. Solotrust.com/dks)

SOLO, solotrust.com - Dinas Perhubungan (Dishub) Solo mengajukan sebanyak 3.800 orang pekerja di sektor transportasi untuk diberikan bantuan sosial (Bansos) imbas dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Bantuan itu sesuai dengan intruksi Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) saat mengumumkan kenaikan BBM, Sabtu (3/9) lalu.



"Saya juga telah memerintahkan kepada pemerintah daerah (Pemda) untuk menggunakan 2 persen dana alokasi umum sebesar Rp2,17 triliun untuk Bantuan Angkutan Umum, Ojol, dan nelayan," kata Jokowi, Sabtu lalu.

Sementara, Kepala Dishub Solo Taufiq Muhammad mengatakan pihaknya sudah mengirimkan data itu untuk selanjutnya disetujui Pemerintah Kota (Pemkot) Solo. Target bantuan itu ialah pekerja dari juru parkir, sopir truk, sopir bus antar kota, hingga ojek online (Ojol).

"Tadi saya mengirimkan data sekitar 3.800. Kalau dari hasil rapat ada tiga item untuk pengembangan lapangan kerja, ojek, untuk subsidi transportasi angkutan umum. Intinya kita akan memberikan bantuan transportasi kepada siapa saja yang terkena dampak kenaikan bbm di sektor transportasi, tapi nanti akan diverifikasi oleh tim," kata Taufiq, Rabu (7/9) dihubungi lewat telepon.

Ia menjelaskan, data itu mesti diverifikasi untuk mengantisipasi adanya kemungkinan orang yang mendapatkan bantuan lebih dari satu.

“Kami diberikan waktu dua hari untuk memverifikasi data yang sudah diajukan. Soalnya hal ini untuk mencegah yang sudah dapat BLT tidak dapat Bansos," ucapnya.

Namun, Taufik menjelaskan bantuan dua persen tersebut tidak hanya untuk sektor transportasi. Namun sektor lainnya seperti usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

"Iya ini khusus data yang tercatat di Dishub, kalau untuk yang lainnya ya tercatat di setiap dinasnya masing-masing," katanya.

Sementara itu, Pemkot Solo menyiapkan anggaran 2 persen dari Dana Alokasi Umum (DAU). Hal ini khusus untuk bantuan sosial dampak kenaikan BBM khususnya pada UMKM dan sektor transportasi.

“Khusus yang 2 persen dari DAU (Dana Alokasi Umum) akan saya alokasikan untuk transportasi dan UMKM, terutama transportasi yang membawa bahan-bahan pangan dari luar kota ke Solo. Harapannya ini akan mengendalikan inflasi yang ada,” kata Wali Kota Kota Gibran Rakabuming Raka, Selasa (6/9). (dks)

(zend)