SOLO, solotrust.com - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Solo sepakat akan menyampaikan aspirasi dan tuntutan massa aksi yang melakukan unjuk rasa di depan Kantor DPRD Solo, Jalan Adi Sucipto, Kamis (8/9) sejak pukul 12.30 WIB siang.
Ketua DPRD Solo, Budi Prasetyo menegaskan pihaknya akan segera bersurat dengan DPR Republik Indonesia (RI) untuk selanjutnya menyampaikan tuntutan ke Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Dalam aksi itu, perwakilan DPRD Solo menemui sejumlah perwakilan massa aksi terkait empat tuntutan, yakni mencabut dan menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), menuntut pemerintah mencabut pasal-pasal karet dalam Rancangan Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP), menunda Proyek Strategis Nasional (PSN), dan mendesak pemerintah mengendalikan harga bahan pokok.
"Ini akan kami teruskan ke kawal ke DPR RI dan Presiden, diantaranya kaitannya dengan BBM kemudian stabilitas harga-harga terutama transportasi," katanya di depan massa aksi.
Tuntutan dari pendemo itu ditandatangi sejumlah perwakilan aksi dan pimpinan-pimpinan DPRD.
"Siapa saja yang menandatangani selain pimpinan dewan korlap-korlapnya tanda tangan dan pimpinan dewan semua fraksi juga ikut bertanda tangan," terangnya.
Sementara, koordinator massa aksi, Muhammad Hanif Prabowo meminta DPRD Solo untuk segera menyampaikan aspirasi tersebut.
Ia menegaskan akan terus mengawal tuntutan tersebut untuk segera disampaikan ke DPR RI dan Presiden.
"Kami besok ke sini minta konfirmasi melihat apakah surat itu suda di kirim atau belum, kalau memang belum di kirim. Kami dari aliansi akan melanjutkan aksi ini lagi," tegasnya.
Pihaknya memberi waktu 2x24 jam bagi DPRD Solo untuk segera menyampaikan tuntutan.
"Kami akan tetap mengawal 4 tuntutan, sampai ada finalisasi dari pemerintah pusat. Kami kasih waktu 2x24 jam," pungkasnya.
Sementara, aksi tersebut berjalan kondusif kendati massa mesti menunggu menemui Ketua DPRD Solo untuk menandatangani tuntutan.
Mereka tetap ngotot bertemu Ketua DPRD kendati beberapa perwakilan Fraksi dan Wakil Ketua DPRD sudah menemui mahasiswa sejak mahasiswa mulai mengepung Jalan Adi Sucipto.
Dalam pengamanan demo, Kepolisian Resor Kota (Polresta) Solo melakukan langkah antisipasi dengan pengalihan arus lalu lintas (Lalin) di Jalan Adi Sucipto dan mengamankan mobil pelat merah serta tangki Pertamina agar tak menjadi sasaran massa.
"Tentunya yang menuju Adi Sucipto menuju jalan ini kita lakukan pengalihan, terutama kami fokuskan yang menjadi obyek yaitu tangki Pertamina maupun mobil pelat merah tentunya kami alihkan semua karena kami tidak ingin dan menghindari terjadinya penyanderaan dan sebagainya," kata pelaksana tugas (Plt) Kapolresta Solo Kombes Pol Alfian Nurrizam usai unjuk rasa.
Massa aksi membubarkan diri pukul 14.30 WIB dan tidak ada kericuhan berarti. Polresta berkoordinasi dengan Komando Distrik Militer (Kodim) 0735/Solo, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), hingga Brigade Mobil (Brimob).
"Syukur alhamdulillah kami koordinasi dengan Pak Dandim 0735/Solo beserta Satpol-PP dengan Brimob, tentunya Polresta Solo menjalankan pengamanan untuk penyampaian aspirasi atau pendapat di muka umum dari teman-teman BEM SR semua berjalan tertib, lancar, dan aman," terangnya. (dks)
(zend)