Ekonomi & Bisnis

Raih Penghasilan Tambahan dari Produksi Sabun Cuci Mandiri

Ekonomi & Bisnis

14 September 2022 01:33 WIB

Salah seorang warga Kelurahan Bugangan menuang sabun cuci pakaian yang sudah jadi hasil kreasinya, Selasa (13/09/2022). (Foto: Dok. solotrust.com/fajar)

SEMARANG, solotrust.com - Sejumlah warga Kelurahan Bugangan, Kecamatan Semarang Timur dibekali keterampilan membuat sabun cuci secara mandiri. Tujuannya agar warga bisa membuat sendiri dan menjual sabun cuci untuk menambah penghasilan.

Lurah Bugangan, Lilis Mugirahayu, menjelaskan pelatihan pembuatan sabun cuci pakaian ini berbeda dari sebelumnya. Warga diajarkan bagaimana membuat racikan sabun mulai pengenalan bahan-bahan dasarnya. Komposisi bahan pun diajarkan dengan detail oleh pengajar dari Yayasan Berkat bagi Kota.



Bagi Lilis Mugirahayu, keterampilan itu dirasa sangat bermanfaat sehingga warga Bugangan bisa tetap eksis dalam berkarya. Dirinya mengibaratkan jika warga diberi kail untuk bisa berkembang dengan ketrampilan yang sudah diajarkan oleh Yayasan Berkat bagi Kota.

"Ini berbeda, mereka tahu komposisinya, jadi tidak langsung diaduk lalu di jual, tidak seperti itu. Harapannya ini bisa menjadi manfaat bagi ibu-ibu terutama, dan bisa menjadi income (pendapatan) tambahan,"  ungkapnya kepada solotrust.com, Selasa (13/09/2022).

Lilis Mugirahayu berharap keterampilan yang diterima bisa diajarkan kepada warga lain.

"Ini kami usahakan dan kami salurkan ke berbagai kegiatan UMKM (usaha mikro kecil dan menengah), kalau bisa ya kami pasarkan ke minimarket-minimarket sehingga sekali lagi bisa menambah penghasilan bagi warga," paparnya.

Pemateri Yayasan Berkat bagi Kota, Obaja Saleman, menjelaskan bagi ibu rumah tangga, sabun cuci pakaian atau mencuci piring menjadi kebutuhan keseharian mereka. Ibu rumah tangga terbantu jika dalam kondisi tertentu saat membutuhkan sabun cuci, mereka bisa membuatnya sendiri.

Bahan baku digunakan pun cukup aman. Ia menjelaskan, bahan utamanya tidak mengandung bahan sabun aktif, melainkan bahan baku pasif tidak mengandung soda apa pun.

"Bahannya hanya texapon saja, tidak mengandung soda api atau apa pun sehingga aman untuk tangan, tidak panas, atau tidak iritasi," papar Obaja Saleman.

Bahan-bahan pembuatan sabun cuci tergolong cukup murah. Dari pembelian bahan yang sudah dikalkulasi, imbuhnya, satu liter sabun cuci hanya menghabiskan Rp6.000. Untuk itu, jika warga menginginkan produknya dijual kembali, keuntungannya pun terbilang lumayan.

"Kalau dijual lagi satu botolnya bisa sampai Rp10 ribu, cukup lumayan," ungkapnya.

Salah seorang warga, Susi Indrati (52), mengatakan pelatihan ini sangat membantu, paling tidak bagi keluarganya ketika membutuhkan sabun cuci dengan membuat sendiri di rumah. Tak hanya itu, warga yang mempunyai usaha laundry bisa menghemat pengeluaran tanpa harus membeli sabun.

Ke depannya, ia berharap produksi sabun ini akan berkembang dan  menjadi produk unggulan bagi warga Bugangan.

"Kami berharap ke depannya bisa menjadi UMKM unggulan, semoga saja," harap Susi Indrati. (fjr)

(and_)