SOLO, solotrust.com - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Solo menyalurkan bantuan modal usaha kepada sepuluh penyandang disabilitas, Selasa (13/09/2022). Penyaluran bantuan ini terdapat pada program "Tasaruf Bantuan Modal Usaha untuk Disabilitas Fisik" berlangsung di Balai Kota Solo bersama Wakil Wali Kota Teguh Prakosa.
Dalam laporannya, Ketua Baznas Solo, Muhammad Qoyim menyebut sepuluh orang penerima bantuan modal usaha masing-masing senilai Rp2 juta berasal dari Kecamatan Jebres, Banjarsari, Laweyan, dan Pasar Kliwon.
Bantuan ini sejatinya hendak disalurkan saat gelaran olahraga bagi para difabel, ASEAN Para Games (APG) kesebelas di Solo beberapa waktu lalu.
"Tim survei kami kemarin belum menemukan yang (berasal dari Kecamatan) Serengan. Selain sebenarnya dulu itu kan ini dalam rangka menyemarakkan kegiatan APG yang beberapa bulan lalu, cuman karena pada waktu itu secara teknis kami belum bisa sinkron terus dengan jadwal mereka, sehingga baru bisa pagi ini kami sampaikan kepada mereka," ungkapnya.
Dengan bantuan ini, Muhammad Qoyim berharap dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mengembangkan usaha. Ke depan, rencananya akan ditambah lagi jumlah penerima bantuan modal usaha dari Baznas Solo, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
Dalam kurun waktu enam bulan ke depan akan dilakukan evaluasi kepada penerima bantuan terhadap pengembangan usaha.
"Ini nanti kami evaluasi seperti kata Pak Teguh, enam bulan sekali kami evaluasi dan kami programkan ke depan," lanjutnya.
Sementara Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa berharap pemberian bantuan ini dapat membantu mengembangkan usaha penyandang disabilitas. Nantinya pemerintah Kota Solo akan menggandeng pihak-pihak swasta untuk menyalurkan bantuan, tak hanya bagi para difabel, namun juga bagi pengusaha usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Solo.
"Targetnya tak hanya disabilitas saja, tapi juga masyarakat yang rentan. Tidak hanya bertumpu pada Baznas saja, tetapi pemerintah lewat bansosnya (bantuan sosial), kemudian CSR (corporate social responsibility) dari perbankan atau pihak-pihak ketiga bisa kerja sama," ungkap Teguh Prakosa. (riz)
(and_)