Hard News

Mendag Zulhas Minta Pemda Tanggung Biaya Pengiriman, Jika Terjadi Kenaikan Harga Komoditas Pokok

Nasional

15 September 2022 10:21 WIB

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) [kiri] didampingi Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka [kanan] saat melakukan pantauan di Pasar Gede, Solo, Kamis (15/9) pagi. (Foto: Dok. Solotrust.com/dks)

SOLO, solotrust.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Republik Indonesia (RI) Zulkifli Hasan (Zulhas) memerintahkan kepala daerah gubernur, bupati/wali kota untuk menggunakan dana cadangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar 2 persen untuk subsidi.

Langkah itu bisa dilakukan kepala daerah jika terjadi kenaikan harga komoditas pokok imbas dari naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM).



"APBD yang 2 persen ini, boleh kok memakai dana cadangan itu," katanya usai menyambangi Pasar Gede, Solo, Kamis (15/9) pagi.

Zulhas menjelaskan dana cadangan 2 persen itu digunakan untuk subsidi ongkos atau pengiriman barang. Artinya, jika terjadi kenaikan harga komoditas bahan pokok, pemerintah daerah bisa menanggung biaya pengiriman dari luar kota/daerah untuk menstabilkan harga.

"Maka bisa dipakai dana cadangan, untuk menyubsidi tranportnya," jelasnya.

"(Misalnya) kalau bawang dari Brebes mahal kirim ke Solo, maka ongkosnya ditanggung pemerintah," tambahnya.

Namun menurutnya, hingga saat ini belum ada lonjakan drastis bahan pokok usai pemerintah menaikan harga BBM per-3 September 2022 lalu.

"Sementara ini belum ada di bahan pokok, stabil, tidak ada perubahan," ungkapnya.

Pihaknya akan terus memantau harga-harga bahan pokok. Terlebih, baginya bahan pokok ini menyangkut keberlangsungan hidup masyarakat kecil.

"Tetapi andai kata kalau ada perubahan presiden perintahkan kepada kami, sampaikan ke wali kota/bupati gubernur, begitu bahan pokok naik, harus dicek betul, karena ini menyangkut masyarakat kecil yang banyak makanan kan," tuturnya.

Sementara, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan pihaknya siap menanggung subsidi ongkos barang jika terjadi kenaikan. Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akan terus melakukan perhitungan demi menformulasikan kebijakan itu nantinya.

"Memang seperti itu, makanya kan biaya dari pemda ini kita hitung terus kita formulasikan," katanya di kesempatan yang sama.

Terlebih, barang-barang pokok di Kota Solo mayoritas didatangkan dari luar daerah. Sehingga subsidi itu mesti dilakukan pihaknya jika terjadi kenaikan.

"Ini transportasi suplai bahan pangan yang dibawa ke Solo itu terus kita cermati. Kalau pas naik transportasinya harus kita subsidi,"ujarnya.

"Iya nanti tenang aja, kalau ada apa apa kita ambilkan lagi dari BTT (Bantuan Tak Terduga) atau apa ya," pungkasnya. (dks)

(zend)