Hard News

72 Juta KTP Elektronik Hilang? Begini Kata Mendagri

Hard News

18 Maret 2018 19:35 WIB

KTP Elektronik (dukcapil.kemendagri.go.id)

JAKARTA, solotrust.com - Beredar informasi di dunia maya menyatakan ada 72 juta KTP elektronik (KTP el) atau dipublik dikenal dengan e-KTP kosong atau hilang. Isu ini menyebar seiring mencuat kabar dibajaknya data pelanggan telepon seluler. Menanggapi itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo pun angkat suara. 

Menurut Tjahjo Kumolo, informasi tentang 72 juta KTP el hilang adalah hoax. Informasi tak berdasar alias bohong. Pun, informasi data NIK dan KK pelanggan seluler diisukan bocor, juga tak benar. Mendagri pun menjelaskan, NIK dan nomor KK digunakan untuk registrasi kartu seluler tak bisa digunakan untuk fraud perbankan. Sebab detil data NIK dan KK tak bisa dibuka, hanya bisa dilihat angkanya saja.



"Karena yang digunakan oleh operator hanya NIK dan nomor KK berupa angka tanpa bisa dibuka isi datanya. Kedua nomor tersebut hanya sebagai verifikator sesuai atau tidak sesuai," kata dia di Jakarta, akhir pekan ini, dilansir dari laman resmi Kementerian Dalam Negeri RI, kemendagri.go.id, Minggu (18/03/2018).

Tjahjo Kumolo menegaskan, isu 72 juta KTP el dikatakan hilang tak benar sama sekali. Info itu hoax. Tidak ada 72 juta KTP el yang kosong dan hilang. Sampai saat ini data KTP el aman. Sistem keamanan dibuat berlapis, di samping blanko tersedia sampai saat ini hanya berjumlah 20 juta keping.

“Jadi, kalau dikatakan 72 juta KTP el hilang, tak masuk akal. Isu itu diembuskan memang untuk memperkeruh situasi, tujuannya membuat resah masyarakat. Semua terdata rapi dan saat ini blanko yang tersedia juga hanya sekitar 20 juta, tidak sampai 72 juta. Secara data tidak masuk akal. Isu itu hoax," tegasnya.

(and)