SOLO, solotrust.com - Seorang penjaga Sekolah Dasar Negeri (SDN) Lojiwetan, Pasar Kliwon, Kota Solo, Samin tak mampu menyembunyikan wajah bunggah saat uang tabungan 2,5 tahun di celengannya yang dimakan rayap, kini telah diganti Bank Indonesia (BI) Solo.
Total Rp50 juta uang tabungannya yang rusak itu, sebanyak Rp20.200.000 mampu diidentifikasi dan ditukarkan ke BI. Sontak, senyum langsung terpancar dari wajahnya bercampur perasaan haru.
"Alhamdulillah sudah bisa maksimal, bisa ditukar, saya bersyukur sekali, dengan itu saya mengucapkan terima kasih," kata Samin di Kantor BI Solo, Kamis (15/9) siang.
Samin mengaku mengumpulkan uang itu dari usahanya mengantar-jemput siswa setempat. Uang hasil tabungan itu niatnya akan ia gunakan untuk beribadah haji bersama seorang istri dan dua orang anaknya. Total, sekitar Rp100 juta ia kumpulkan, dan setengahnya rusak dimakan rayap.
Nyaris setengah uangnya yang dimakan itu sudah ditukar. Sedangkan, ia tak mampu memgembalikan setengah total uangnya.
Samin pun meminta masyarakat belajar dari musibah yang ia alami. Ia mengajak masyarakat untuk menabung di bank agar kejadian serupa tak terulang.
"Mari kita cintai uang kita, jangan seperti saya menabung di omplong (celengan), ternyata banyak mudharat-nya, uang sebanyak itu kalau enggak di omplong mungkin saya sudah alhamdulillah cita-cita saya hampir tercapai, ternyata ada rayapnya," ujarnya.
Ia mengajak masyarakat untuk segera menyetorkan uang ke bank agar tabungan lebih aman.
"Untuk semua masyarakat Indonesia mari menabung di bank, jangan di omplong, di omplong itu satu minggu langsung dimasukan ke bank," tuturnya.
Samin turut mengajak masyarakat untuk lebih mencintai rupiah, salah satunya dengan menyimpan uang di bank.
"Mari kita biasakan nabung di bank, lebih aman, lebih simpel kita bertransaksi lebih mudah, dan mari kita cintai uang, cinta bangga paham rupiah," ucapnya.
Samin mengaku tak kecewa atas musibah yang ia alami. Namun, gara-gara nasib apes itu, kini ia belum dapat memastikan berangkat ke Tanah Suci bersama seorang istri dan dua anaknya.
Ia menyebut, hanya mampu mendaftarkan dua orang saja. Ia juga mengungkapkan, mendapat sejumlah tawaran untuk ke Tanah Suci itu kendati ia belum mampu memutuskan.
"Itu musibah saya saya nggak kecewa sudah saya niati Alhamdulillah saya sudah dibantu sudah BI sudah bersyukur uang saya sudah kembali begitu uang saya kondisinya begitu jadi saya agak syok pertamanya melihat uang itu mengumpulkan sedikit demi sedikit sudah terkumpul sudah diganti," ujarnya. (dks)
()