Hard News

Pameran Seni Lukis Sejarah Kota Solo, Teguh: Solo Masa Depan adalah Solo Masa Lalu

Jateng & DIY

17 September 2022 12:51 WIB

Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa membuka pameran seni lukis bertemakan Situs Sejarah Kota Solo yang digelar di halaman Rumah Dinas Wali Kota Solo Lodji Gandrung, pada 16-18 September 2022. (Foto: Dok. Solotrust.com/ltf)

SOLO, solotrust.com – Pameran seni lukis bertemakan Situs Sejarah Kota Solo digelar di halaman Rumah Dinas Wali Kota Solo Lodji Gandrung, pada 16-18 September 2022.

Ketua panitia penyelenggara Erwan mengatakan pemilihan konsep tersebut didasari kota Solo sebagai aset dan kekayaan bangsa Indonesia



"Situs sejarah Kota Solo merupakan sebuah aset dan kekayaan bangsa kita. Situs ini akan menjadi pemahaman dan pengembangan ilmu pengetahuan sejarah dan kebudayaan untuk pengukuhan jati diri bangsa dan negara kita demi kepentingan nasional," ujarnya.

Menurutnya salah satu bentuk sosialisasi sejarah kota Solo tersebut melalui kegiatan seni rupa yang menggandeng puluhan seniman untuk mewujudkan gelaran tersebut.

"Hari ini yang digelar 30 karya pelukis Solo Raya, ada 20 industri kreatif dari teman-teman seni rupa juga, dari komunitas-komunitas Surakarta yang akan digelar mulai tanggal 16-18 September pukul 10.00-18.00 WIB," jelasnya.

"Tanggal 18 September akan digelar lomba seni lukis dengan digelar tema situs sejarah Kota Solo yang akan diikuti 100 pelukis. Malamnya akan dilakukan penutupan acara sekaligus penyerahan juara lomba," imbuhnya.

Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa menyebut Kota Solo menjadi salah satu kota tua yang penuh peradaban.

"Banyak peninggalan sejarah dan purbakala yang ada di Indonesia. Terlebih Kota Solo sebagai salah satu kota tua yang penuh peradaban dengan gagasan inilah, kota Solo mencitrakan diri sebagai kota budaya. Kota Solo adalah warisan sekaligus wasiat leluhur bangsa untuk menjaga kelestariannya," jelasnya.

Pihaknya berkomitmen untuk melestarikan situs-situs sejarah agar memperkuat jati diri Kota Solo sebagai kota budata.

Dalam prespektif modern keberadaan kota yang penuh dengan nuansa tradisional, kolonial, kuno dan penuh kekhasan budaya merupakan daya tarik tersendiri bagi pariwisata.

Seperti kampung batik Laweyan dan Kauman, Benteng Vastenburg, Keraton Kasunanan, Pura Mangkunegaran, Museum Radyapustaka, Loji Gandrung, Masjid Agung, puluhan bangunan kuno lainnya yang ada di Kota Solo.

Sehingga, konsep kota Solo sebagai kota budaya salah satunya adalah diwujudkannya dalam semboyan 'Solo masa depan adalah Solo masa lalu'.

"Semboyan Solo Masa Depan adalah Solo Masa Lalu, artinya pembangunan kota Solo akan selalu berpijak kepada budaya kota Solo itu sendiri," tuturnya.

Ia juga memberikan apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan tersebut serta berharap mampu meningkatkan pemahamanan masyarakat terhadap situs sejarah kota Solo. Terlebih adanya ruang publik bagi generasi muda untuk mengekspresikan kecintaannya pada budaya Solo.

"Kegiatan ini juga diharapkan menjadi ajang penyaluran kreatifitas seni, dan diharapkan mampu meningkatkan pemahamanan masyarakat terhadap situs sejarah kota Surakarta. Berserta nilai-nilai penting yang terkandung di dalamnya. Serta untuk melestarikan keberadaan situs sejarah Kota Solo," pungkasnya. (ant/dvt/ltf)

(zend)