Hard News

Front One HK Semarang dan ZC Multimedia Hadirkan Pameran Lukisan Eksentrik

Jateng & DIY

24 Februari 2025 13:03 WIB

Hotel Front One HK Semarang bekerja sama dengan ZC Multimedia menghadirkan pameran seni lukisan bertajuk Eksentrik. (Foto: Dok. Istimewa)

SEMARANG, solotrust.com - Hotel Front One HK Semarang bekerja sama dengan ZC Multimedia menghadirkan pameran seni lukisan bertajuk Eksentrik. Pameran ini bertujuan untuk menunjukkan sisi eksentrik pada gaya seniman itu sendiri di masa muda mereka.

Adanya dukungan tim kreatif, termasuk Arry ZC dan Aloisius Bayu, pameran ini menampilkan berbagai karya memiliki nilai estetika dan filosofi mendalam. Arry ZC menekankan pemberlakuan karya seni harus memerhatikan standar kurasi ketat agar nilainya dapat dihargai masyarakat luas dengan baik. Acara ini diharapkan menjadi ajang pertemuan bagi para pecinta seni, kolektor, dan akademisi untuk berdiskusi serta menggali makna dari setiap karya ditampilkan.



Pameran ‘Eksentrik’ mengusung konsep penempatan karya seni memerhatikan standar tinggi, mulai dari tata letak dalam ruang pameran hingga aspek estetika dan filosofinya. Selain itu, pameran ini juga menjadi ajang bagi seniman untuk lebih dikenal di ranah publik serta memperluas apresiasi seni di kalangan masyarakat.

Salah satu inisiatif diusung dalam pameran ini adalah program video profil seniman, bertujuan untuk memperkenalkan perjalanan dan karya mereka di dunia digital. Adanya program ini, seniman memiliki kesempatan lebih luas untuk dikenal di tingkat nasional maupun internasional.

Pameran ‘Eksentrik’ resmi dibuka pada 22 Februari hingga 22 Mei 2025, diikuti banyak seniman serta kolektor seni dari berbagai daerah. Acara diawali sambutan dari pelukis Achmad Basuki dan perwakilan direktur Hotel Front One HK, Khaerudin. Puncak acara ditandai peresmian pameran oleh penulis pameran Darrell John Kitchener, akademisi dan peneliti seni dari Tazmania, Australia.

Dalam pidatonya, Darrell Kitchener menyoroti sejarah panjang perkembangan seni lukis di Semarang. Ia mengulas bagaimana pengaruh seniman Tionghoa-Indonesia seperti Lee Man Fong, Oei Tiang Oen, dan Siauw Tik Kwie turut membentuk dinamika seni rupa di kota ini.

Selain itu, ia juga menyinggung perkembangan infrastruktur pendidikan seni di Semarang yang mulai berkembang sejak 1965 dengan berdirinya IKIP Semarang (sekarang Universitas Negeri Semarang/UNNES). Darrell Kitchener menekankan pentingnya kesinambungan dalam dunia seni dan bagaimana seniman muda dapat belajar dari para pendahulu untuk menghasilkan karya-karya inovatif.

Pameran Eksentrik menghadirkan empat seniman berbakat dengan latar belakang dan gaya unik:

1. Achmad Basuki (lulusan Seni Rupa UNNES) menghadirkan karya-karya dekoratif ekspresionis, menampilkan ekspresi emosional dan eksentrik. Karyanya dikenal memiliki narasi visual kuat dan sering kali mengeksplorasi tema-tema sosial serta psikologis.

2. Asep Leoka (lulusan IKIP Teknik) memadukan gaya abstrak ekspresionisme dengan realisme impresionistik, menghasilkan karya penuh warna dan energi. Ia sering kali menggunakan teknik layering kompleks untuk menghasilkan tekstur mendalam pada setiap lukisannya.

3. Wibowo Sanjaya (lulusan jurnalistik dan hukum) dikenal dengan gaya realisme naturalnya, menampilkan objek-objek benda mati dan lanskap pastoral. Lukisannya menggambarkan detail presisi serta pencahayaan dramatis, menghasilkan kesan kehidupan nyata dalam setiap karyanya.

4. Agus PE (lulusan Psikologi Pendidikan) menghasilkan potret dengan karakteristik mata menyolok serta palet warna kuat. Karyanya sering kali menggambarkan sisi emosional manusia dengan pendekatan ekspresif dan penuh simbolisme.

Keempat seniman ini membawa keberagaman dalam dunia seni rupa Semarang, menghadirkan eksplorasi visual menarik bagi para pengunjung. Adanya berbagai pendekatan seni, pameran ini menjadi ajang untuk memahami perkembangan dan dinamika seni rupa kontemporer di Indonesia.

Pameran Eksentrik tidak hanya menjadi ruang bagi para seniman untuk memamerkan karyanya, namun juga sebagai langkah membangun ekosistem seni lebih baik di Semarang. Acara ini menjadi tempat bertemunya berbagai pihak yang memiliki ketertarikan terhadap seni, mulai dari seniman, kolektor, akademisi, hingga masyarakat umum.

Pameran ini diharapkan dapat membuka peluang kolaborasi serta memperkuat komunitas seni lokal dalam menghadapi tantangan globalisasi seni. Melalui diskusi dan interaksi selama pameran, diharapkan akan lahir ide-ide baru untuk memperkaya dunia seni rupa di Indonesia. Hotel Front One HK Semarang dan ZC Multimedia juga berencana untuk menjadikan pameran ini sebagai agenda tahunan, sehingga dapat terus memberikan dampak positif bagi perkembangan seni di Semarang.

Bagi pecinta seni, pameran ini adalah kesempatan langka untuk menyaksikan karya-karya luar biasa dari seniman berbakat Semarang. Jangan lewatkan kesempatan untuk menikmati keindahan dan kedalaman makna dalam setiap lukisan yang dipamerkan.

(and_)