Hard News

Sudah Ditutup, Warga Sempat Nekat Buka Pembatas Jalan Jembatan Jurug A

Jateng & DIY

21 September 2022 13:35 WIB

Pembatas jalan dari beton Jembatan Jurug A nampak dirubuhkan, Rabu (21/9) pagi. (Foto: Dok. Solotrust.com/dks)

SOLO, solotrust.com - Sejumlah warga memaksa membuka beton pembatas jalan Jembatan Jurug A, Rabu (21/9) pagi. Diketahui, jembatan tersebut sedianya sudah ditutup menggunakan pembatas beton bersamaan dengan penutupan Jembatan Jurug B untuk dilakukan rehabilitasi sejak Selasa (20/9) kemarin.

Demikian, masih banyak warga yang ngotot melewati jembatan itu. Kepadatan arus lalu lintas di Jembatan Jurug A tak terhindarkan. Menurut penuturan salah satu warga, Anto (61) kepadatan itu terjadi sejak pagi sekira pukul 06.00 WIB hingga pukul 07.30 WIB.



Ia menyebut, kepadatan nampak dari arah timur menggular hingga depan kampus Universitas Surakarta (Unsa). Dikatakan, saat itu banyak warga memaksa membuka pembatas.

"Intinya pagi itu macet total, tanpa ada pengaturan jalan, terutama warga yang mengatur malahan, sebetulnya proyek harus ada petugas jaga," kata Anto kepada Solotrust.com, Selasa (21/9) pagi.


Rambu-rambu penutupan Jembatan Jurug A dari arah timur, Ngringo, Jaten, Karanganyar. (Foto: Dok. Solotrust.com/dks)

Diterangkan, kendaraan sempat menumpuk dari kedua arah. Menurutnya, tidak ada penjagaan selama penutupan itu menjadi salah satu alasan banyaknya warga yang ngotot membuka pembatas hingga nekat melintasi jembatan.

"Kalau ada yang ngatur kemungkinan lancar, ini kurang penjagaan, banyak warga yang belum tau," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Solo Ari Wibowo mengatakan, kondisi Jembatan Jurug A tak layak untuk dilintasi. Terlebih dengan banyaknya kerusakan di jembatan tersebut.

Sehingga ia meminta masyarakat untuk mematuhi penutupan itu demi keselamatan bersama. Penutupan itu juga sesuai rekomendasi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 3,5 Jawa Tengah (Jateng).

"Harus ditutup bersamaan dengan Jembatan Jurug B, karena kualitasnya, kondisinya kurang baik, ada lubang, gelap, sempit, dan sebagainya, dengan pertimbangan itu kami tutup," kata Adi dihubungi lewat telepon, Selasa (21/9) pagi.

Ditambah lagi, ruas jalan Jembatan Jurug A dinilai terlalu sempit untuk dilintasi pengendara. Selain itu, Jembatan Jurug A termasuk Bangunan Diduga Cagar Budaya sehingga tak dapat langsung diperbaiki untuk dapat dilintasi warga.

Ari menyebut, pihaknya akan melakukan evalusasi terkait masih banyaknya warga yang nekat melewati Jembatan Jurug A.

"Ya itu penyakitnya masyarakat ya itu, itu evaluasi bagi kita," tuturnya.

Pantauan Solotrust.com Rabu (21/9) pukul 09.00 WIB, beton pembatas jalan di tepi barat jembatan nampak sudah tak berdiri lagi lantaran beberapa ulah warga. Namun, tak nampak lagi warga yang nekat melintasi jembatan itu hingga siang hari.

Selain pembatas beton, terlihat, rambu-rambu peringatan juga dipasang di ruas jalan dari arah barat dan timur untuk antisipasi warga yang masih ngeyel (nekat-red). Warga yang hendak melintasi jalan itu nampak memutari jalanan di bawah jembatan. (dks)

(zend)