Hard News

Jembatan Jurug A Solo bakal Kembali Difungsikan Lagi, Kontraktor Siapkan Perbaikan

Jateng & DIY

1 Oktober 2022 10:59 WIB

Kontraktor akan perbaiki kerusakan Jembatan Jurug A agar dapat kembali difungsikan sebagai jalur alternatif penutupan Jembatan Jurug B. (Foto: Dok. Solotrust.com/dks)

SOLO, solotrust.com - Jembatan Jurug A atau jembatan lama rencananya akan kembali difungsikan setelah ditutup bersamaan dengan penutupan Jembatan Jurug B, Selasa (20/9) lalu. Jembatan tersebut sebelumnya ditutup, sebab, dinilai rawan lantaran kondisi fisik dan usia jembatan yang dinilai berbahaya dilintasi kendaraan bermotor.

Chief Manager PT Bukaka selaku kontraktor pengerjaan Jembatan Jurug, Totok Murdono mengatakan, Jembatan Jurug A kemungkinan akan kembali dibuka setelah diperkuat dengan tambahan beberapa material. Ia menjelaskan, jembatan itu akan diberi pelat pelapis untuk menambal sejumlah lubang kerusakan.



"Kiita tenggok lantainya kayu, atasnya ada aspalnya, jadi sebagian sudah agak lapuk, sebagian lubang besarnya kita tutup pelat," katanya, Jumat (30/9).

Dikatakan, pihaknya sudah melakukan peninjauan. Pihaknya juga akan menghitung kembali kekuatan struktur jembatan.

"Kemarin kita sudah survei lagi untuk kedua kali untuk memastikan persiapan-persiapannya. Strukturnya saat ini sudah lama ya, mungkin kita hitung lagi strukturnya," paparnya.

Ia menyebut perbaikan Jembatan Jurug A akan dilakukan sesegera mungkin. Nantinya, jika jembatan kembali dibuka, akan dilakukan pengaturan lalu lintas untuk mengantisipasi penumpukan kendaraan.

"Paling untuk sepeda motor tidak boleh bertumpuk dan sebagainya, itu ada aturan dari pusat," jelasnya.

"Kita sudah didesak dari kantor untuk segera ada keputusan, jadi kita minta ada perhitungan dan segala macam nanti tinggal action saja di lapangan," ungkapnya.

Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Solo, Joko Supriyanto berharap penguatan Jembatan Jurug A dapat segera dilakukan untuk pengalihan arus imbas penutupan Jembatan Jurug B dan Jembatan Mojo.

"Yang penting ini sangat mendesak Jembatan Jurug A sebagai detournya, karena (jika) Jurug A fungsi, frekuensi di sini (jalur alternatif) pasti berkurang banyak," terang Joko.

Terlebih, selain Jembatan Jurug B dan Mojo, terdapat proyek-proyek lain seperti Rel Layang Joglo dan Viaduct Gilingan yang dikerjakan bersamaan dan akan berimbas pada kemacetan kota.

"Mojo targetnya 2 bulan (sampai Desember), tetapi Jurug B satu tahun, selama itu di dalam kota ada penangganan underpass Joglo ada penanganan viaduct Gilingan pada 2023 bersamaan," paparnya.

Sementara itu, Jembatan Jurug A sejauh ini masih dikelola Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Jembatan tersebut berstatus Bangunan Diduga Cagar Budaya (BDCB).

Ia menjelaskan, pihaknya akan melakukan penangganan jembatan lebih lanjut jika jembatan itu dihibahkan ke Pemerintah Kota (Pemkot) Solo. Termasuk berkaitan dengan status bangunan.

"Baru nanti setelah dihibahkan ke Pemkot mekanisme-mekanisme Cagar Budaya kita penuhi, kita mintakan rekomendasi TACB (Tim Ahli Cagar Budaya) apakah itu bangunan BDCB layak menjadi BCB atau tidak. Kalau layak ditetapkan, kami nanti minta arahan rekomendasi TACB itu perbaikannya seperti apa, nanti kita ikuti," ujarnya. (dks)

(zend)