REMBANG, solotrust.com - Dalam rangka menciptakan situasi aman, damai, lancar dan kondusif, Pemkab Rembang melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinpermades) mengadakan ikrar damai calon kepala desa dalam Pilkades serentak di Pendopo Museum Kartini, Jumat (23/9).
Ikrar damai diikuti 99 orang yang terdiri dari calon kepala desa dari 42 Desa dan pilkades PAW dari 2 Desa. Dalam kesempatan itu juga dilakukan penandatanganan kesepakatan ikrar damai dari masing-masing damai calon kepala desa.
Bupati Rembang Abdul Hafidz menyampaikan, pilkades merupakan bagian dari proses demokrasi di Indonesia. Suksesi kepemimpinan telah diatur dalam Undang-undang dengan batasan masa jabatan setiap Kepala Desa yaitu 6 tahun.
Untuk itu dirinya meminta agar suksesi tersebut harus dijaga dan dihormati demi menciptakan kerukunan di masyarakat. Pasalnya dalam pelaksanaan Pilkades rawan terjadinya perselisihan yang berujung permusuhan di dalam kehidupan bermasyarakat.
“Jangan sampai nanti hanya karena pilkades tetapi bisa memecah belah antar anak bangsa antar masyarakat, ini harus kita hindari. Soal pecah belah jadi urusannya sendiri, namun jangan dipecah belah,” katanya.
Lebih lanjut Hafidz meminta kerukunan di masyarakat harus ditunjukan oleh masing-masing calon kepala desa. Dengan begitu masyarakat dapat menilai calon yang pantas untuk menjadi pemimpin di desa.
“Tunjukkan kewibawaanmu, tunjukan kejantananmu, tunjukan kepribadianmu di public. Anda adalah warga negara yang baik,” ucapnya.
Dikatakannya bagi setiap calon kepala desa yang terpilih nantinya harus fokus dengan tugas pokok yang dikerjakan kepala desa. Jangan sampai ada niatan untuk mencari keuntungan untuk mengembalikan modal yang dikeluarkan dalam proses pilkades.
“Tugas kepala desa adalah menjalankan pemerintahan di tingkat desa, melaksanakan pembangunan di desa dan memberikan pemberdayaan kepada masyarakat. Jadi tidak ada niat untung rugi, seorang calon kalau sudah ada niat untung rugi pasti akan bermasalah,” bebernya.
Bupati Hafidz menambahkan, setiap calon kepala desa juga harus menyiapkan mentalnya jika nantinya tidak terpilih dalam pilkades. Agar nantinya tidak timbul kekecewaan yang berlebih hingga menimbulkan kegaduhan di masyarakat. (mn)
(zend)