Hard News

Ketua DPR Puan Maharani Minta Tragedi Kanjuruhan Malang Diusut

Nasional

3 Oktober 2022 11:10 WIB

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Puan Maharani saat melakukan kunjungan kerja ke Kelurahan Kratonan, Serengan, Solo, Minggu (2/10) pagi. (Foto: Dok. Solotrust.com/riz)

SOLO, solotrust.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Puan Maharani meminta tragedi pertandingan Liga 1 antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Sabtu (2/10) malam, yang menewaskan ratusan korban jiwa segera diusut.

"Saya minta semua aparat terkait yang berada di Jatim (Jawa Timur) atau pusat untuk menindaklanjuti peristiwa tersebut jangan sampai kalau memang seperti terjadi sekarang," kata Puan saat melakukan kunjungan kerja ke Kelurahan Kratonan, Serengan, Solo, Minggu (2/10) pagi.



Ia meminta pihak berwajib melakukan penyelidikan terkait penyebab peristiwa tersebut.

"Saya berharap peristiwa itu bisa ditindaklanjuti, diselidiki, penyebab kenapa terjadi akibat seperti itu," terang Puan.

Puan juga meminta agar dilakukan pendataan akurat terkait jumlah korban jiwa serta korban luka-luka. Hal itu juga untuk mengantisipasi kesimpangsiuran di kalangan masyarakat.

Sementara, korban luka-luka harus segera diberikan perawatan maksimal.

"Saya juga meminta jumlah korban jikalau memang betul wafat kemudian jumlah korban yang masih luka-luka di RS dan tentu saja itu harus segera diproses data yang akurat sehingga tidak menimbulkan kesimpang-siuran," terang Puan.

"Saya juga mengimbau seluruh masyrakat khususnya di Jatim (Jawa Timur), untuk tidak terkena emosional mendengar berita-berita yang ada," tambahnya.

Puan menyayangkan peristiwa tersebut. Ia berharap tragedi yang menewaskan ratusan nyawa itu tak kembali terulang

"Ini kan ke depan masih ada pertandingan sepak bola di tempat lain jangan sampai terulang lagi dan kami minta segera diusut, ditindaklanjuti, untuk korban segera dirawat dan dihubungi keluarganya," tuturnya.

Selanjutnya, DPR RI akan memberi rekomendasi terkait peristiwa tersebut usai mendapatkan data pasti yang sudah terverifikasi.

"Saya belum mendapat laporan secara jelas jadi saya akan meminta ini ditindaklanjuti secara akurat dulu," tukas Puan. (dks)

(zend)

Berita Terkait

Berita Lainnya