Solotrust.com - The Fox The Folks hadir meramaikan sesi bincang bersama Sandiaga Uno dalam acara The Weekly Brief with Sandi Uno, Senin (03/10/2022).
Diwakili Fajar Kurnia dan Darina Maulana dari tim The Fox The Folks, keduanya berbincang hangat dengan Sandiaga Uno menceritakan perjalanannya selama ini.
Disampaikan Fajar dan Darina, filosofi pemilihan nama The Fox The Folks ini memiliki latar belakang unik. Pemilihan kata "Fox" diibaratkan sebagai interpretasi tim ingin memiliki cara kerja licik, namun cerdik di segala hal, tentu saja dalam hal positif.
"Maksudnya adalah kerja pintar dan cerdas karena efisiensi juga sangat penting," tambah Darina menjelaskan arti kata Fox.
Sementara untuk kata "Folks" dipilih dengan maksud mengibaratkan sebuah cerita atau story telling yang disampaikan dalam suatu keluarga.
"Kadang juga The Fox The Folks ini diambil dari kami sebagai The Fox, dan The Folks adalah audiens kami," ucap Fajar.
Pada 2022 ini, The Fox The Folks mampu menorehkan prestasi gemilang. Tim project mapping asal Bandung ini secara berturut-turut hadir dalam tiga festival sekaligus selama periode September lalu.
Acara pertama yang dihadiri adalah Festival "Indonesia Bertutur" di Borobudur. Pada kesempatan itu, The Fox The Folks menampilkan sebuah projection mapping menceritakan Tanah Papua dengan tajuk "Harta, Tahta, Papua".
"Jadi dari Indonesia Bertutur itu, kami diminta untuk bikin karya yang merespons dari 20 tempat di Indonesia dan kami mengangkat legenda di Raja Ampat," ungkap Fajar.
Selain tampil di Indonesia Bertutur, The Fox The Folks juga berkesempatan mengikuti festival di Binghamton, New York, yakni LUMA Projection Arts Festival. Fakta mencengangkannya, The Fox The Folks menjadi satu-satunya peserta dari Asia.
"Hal yang menarik dari festival ini adalah didukung oleh city government-nya jadi bagian dari tourism-nya. Mereka dan kami jadi satu-satunya peserta dari Asia, bukan cuma Indonesia," ungkap Darina.
Prestasi terakhir tak kalah membanggakan dari The Fox The Folks ialah berkesempatan menjadi juri dalam ajang project mapping bergengsi dunia, yakni "1 Minute Project Mapping".
Tahun lalu, The Fox The Folks meraih prestasi sebagai pemenang dalam ajang bergengsi "1 Minute Project Mapping" di Jepang. Mereka mampu membawa pulang penghargaan sebagai Grand Winner dan Audience Award. Berkat menyabet dua penghargaan itulah, The Fox The Folks diberi kesempatan menjadi juri di ajang dunia itu.
Fajar Kurnia selaku perwakilan tim The Fox The Folks juga turut menyampaikan harapannya kepada talenta-talenta kreatif di Indonesia untuk jangan takut bersaing dan memulai. Selain itu, ia juga berharap agar pemerintah Indonesia lebih menyediakan ruang bagi para seniman menuangkan karyanya.
"Kami harap bisa memotivasi teman-teman dan mungkin talenta-talenta kreatif lainnya di Indonesia bahwa jangan takut berkarya di luar juga," ujarnya.
"Indonesia itu tidak kekurangan talenta kreatif, cuma kita belum tahu aja dan menemukan tempatnya. Itu juga yang saya harapkan, pemerintah Indonesia bisa membantu para talenta kreatif ini menuangkan karyanya," harap Fajar.
Darina juga menuturkan selama mengikuti projection mapping di luar negeri, ia merasakan dampak projection mapping ini dapat membantu industri kreatif di Indonesia. Pemikiran ini disadarinya ketika ia merasa begitu banyaknya wisatawan tertarik datang untuk menyaksikan projection mapping.
"Di Sydney itu ada festival yang bisa generate setahunnya itu 10 juta dollar, hanya dari industri projection mapping aja. Kami sangat inspire. How can we, bikin hal seperti itu di Indonesia yang bisa memberikan kontribusi di bidang ekonomi kreatif," ucap dara ayu asal Bandung ini.
"Jadi sama-sama, ayo teman-teman kita berkarya bersama," pungkas Darina. (ale)
(and_)