SEMARANG, solotrust.com - Pameran Batik Specta yang diselenggarakan di Gedung Weeskamer Kota Lama Semarang memikat daya tarik pengunjung.

Pameran yang diselenggarakan dari 1-9 Oktober mendatang ini menyuguhkan kombinasi berbagai motif kain batik dan kemegahan gedung di Kota Atlas itu.

Menurut Koordinator Pameran Batik Specta, Olive mengatakan kawasan Kota Lama identik dengan berbagai keunikan dan khas bangunan tuanya.

Untuk itu, dirinya memilih Gedung Weeskamer sebagai tempat untuk menggelar pameran batik dari berbagai daerah di Indonesia.

"Kota lama itu sangat identik ya mas, identik dengan sesuatu yang unik, yang mungkin bisa dijual banget, sesuai dengan batik, tapi bukan berarti batik itu kuno hlo ya," ungkap Olive kepada Solotrust.com, Kamis (6/10).

Lebih lanjut, Olive juga menilai batik sangat cocok dikombinasikan dengan berbagai bangunan yang terbilang unik. Sehingga antara batik dan Kota Lama menjadi tak terpisahkan karena sama-sama selalu memiliki daya tarik.

Seperti halnya gedung Weeskamer milik Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), ia melihat keindahan bagian luar dan dalam bangunan tersebut. Bagian interior dan mebel-mebel klasik yang ada didalamnya dinilai sangat unik.

Batik-batik yang dipamerkan berasal dari berbagai daerah. Selain Batik dari Jawa Tengah, pameran ini juga menyuguhkan batik dari Bengkulu, Jakarta dan Madura.

"Jika dari Jawa Tengah sendiri ada banyak, ada dari Tegal, Batang, Pekalongan, Brebes, ada Pemalang, Purbalingga, Banyumas dan banyak lagi," tambah Olive.

Dirinya berharap dengan gelaran yang diselenggarakan Pemerintah Kota Semarang ini mampu mendongkrak minat pengunjung kota lama Tmatau dari daerah lain untuk membeli batik.

"Harapannya tentu saja laris manis, setelah puasa dan pandemi kemarin, pameran kosong agak lama nih, juga teman-teman pengrajin sangat antusias banget dengan pameran ini," pungkasnya. (fj)

()