SOLO, solotrust.com - Dukungan dan solidaritas terhadap korban Tragedi Kanjuruhan mengalir. Seperti halnya yang dilakukan murid-murid kelas V Sekolah Dasar (SD) Bromantakan, Solo, Jumat (7/10) pagi. Mereka melakukan aksi solidaritas menyampaikan pesan damai lewat coretan di salah satu mural Jalan Gatot Subroto, Solo.
Sejak pukul 08.00 WIB, mereka nampak berkumpul di koridor tersebut. Terik matahari pagi itu tak menyurutkan mereka untuk memberikan rasa empati dan simpati kepada ratusan korban jiwa dan korban luka-luka Kanjuruhan. Mereka juga nampak kompak menggenalan syal dari berbagai klub di Tanah Air.
Mereka menyampaikan pesan damai itu lewat beberapa medium, dari tulisan, gambar hati dan burung merpati, hingga menyematkan bunga di atas mural bergambar delapan suporter bergandengan tangan yang bertuliskan "Doa untuk Kanjuruhan, Cukup Sekali Jangan Terulang Lagi! Satu Cinta Sepak Bola Indonesia!" tersebut.
"Ini anak-anak ikut bersimpati dan berempati untuk korban suporter Kanjuruhan, ini anak-anak mau kirim doa bagi mereka para korban suporter Kanjuruhan," kata Guru Kelas V SD Bromantakan, Dayatri Wulandari Jumat (7/10) pagi.
Selain melakukan corat-coret tembok, mereka juga melakukan doa bersama bagi korban Tragedi Kanjuruhan, sebelum menutup agenda pagi itu.
Dayatri mengungkapkan, acara ini diikuti sebanyak 25 siswa SD tersebut. Diharapkan lewat kegiatan ini, akan terus menumbuhkan kepedulian atas kemanusiaan bagi anak-anak.
"Anak-anak memiliki rasa empati dan simpati, kepedulian bagi sesama, kita kirim doa di sini, mudah-mudahan semua korban diterima di sisi Tuhan YME, mendapat yang baik sesuai amalannya," ucapnya.
Anak-anak nampak antusias saat kegiatan berlangsung. Salah satunya, Ayudya Nadine, yang saat itu membuat gambar hati dan burung merpati menggunakan pilox. Gambar itu ia persembahkan bagi para korban Kanjuruhan.
"Tadi gambar merpati sama bikin love, ini untuk korban Tragedi Kanjuruhan," ucapnya.
Sementara itu, mural ini merupakan karya dari berbagai seniman yang dibuat Rabu (5/10) lalu untuk solidaritas Kanjuruhan. Terdapat delapan logo tim yang digambar. Tim-tim itu merupakan klub yang selama ini kerap merivalkan diri dan terus mengupayakan perdamaian usai Tragedi Kanjuruhan.
Delapan tim yang digambar di mural itu di antaranya; PSIS Semarang, PSS Sleman, PSIM Jogja, Persis Solo, Arema FC, Persebaya Surabay, Persija Jakarta, dan Persib Bandung.
"Ini kan sebuah simbol orang-orang bergandengan tangan ini sebenarnya kita memang mengambarkan 8 klub besar yang selama ini saling ber-rival ya," ungkap inisiator mural, Irul Hidayat Rabu (5/10) lalu.
Irul pun mempersilakan masyarakat umum untuk turut menyampaikan pesan damai di atas mural tersebut.
"Nantinya silakan publik mau memberi mencoret-mencoret logo tim yang mereka cintai, kita harapkan itu ada interaktif dengan publik, stiker logo-logo klub, kita sediakan juga media coret-coret," tuturnya kala itu. (dks)
(zend)