SOLO, solotrust.com - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka meninjau proyek revitalisasi pedestrian di sepanjang jalan Gatot Subroto (Gatsu)-Ngarsopuro, Selasa (11/10) pagi.
Koridor Gatsu itu digadang bakal menjadi Malioboro-nya Kota Solo. Proyek sepanjang 1 kilometer yang dimulai pada Juli 2022 ini ditargetkan selesai pada akhir tahun.
"Akhir tahun (2022) tunggu saja. Tinggal pembenahan yang kecil-kecil," ujarnya di sela peninjauan di Jalan Gatsu, Selasa (11/10).
Rencananya Koridor Gatsu akan menyuguhkan wisata UMKM dan dimaksimalkan untuk pertunjukan seni. Namun perihal wisata UMKM, pihaknya masih enggan menyampaikan lantaran luas Koridor Gatsu.
"Nanti saja ya. Ini harus kita akui tidak seluas dan sepanjang Malioboro. Nanti penguatannya di konten-konten, ke event (acara), partisipasi warga, spontanitas seniman. Jadi mau melukis di jalanan, bisa mau ngamen sing apik, lalu mau menari, mau apa saja boleh tapi lebih ke street art (seni jalanan)," terangnya.
Selain penataan ulang, Gibran menyebut akan ada regulasi yang mengatur agar Koridor Gatsu nyaman digunakan bagi pejalan kaki.
Nantinya di sepanjang Jalan Diponegoro dikhususkan bagi pejalan kaki. Kantong parkir akan diletakkan di area Mangkunegaran, sementara lalu lintas di Jalan Diponegoro akan menggunakan shuttle bus.
"Ning kono (disana-red, parkir di sebelah utara, Mangkunegaran), nanti kita sediakan shuttle (bus) satu ya. Ada beberapa (parkir) on street rapopo (tidak apa-apa), tapi sedikit. Kalau mau kesana kemari pakai shuttle bus saja ya," jelasnya.
Gibran tak menampik jika Koridor Gatsu nanti akan nampak seperti ruang publik bagi para seniman jalanan. Seperti Jalan Braga, jalan utama di Kota Bandung yang populer jadi Parijs van Java. (riz)
(zend)