Hard News

Nanti Malam Solo City Jazz Hadir Lagi, Usung Heritage Kolaborasikan Keraton Kasunanan dan Pura Mangkunegaran

Jateng & DIY

14 Oktober 2022 12:26 WIB

Jumpa pers Solo City Jazz di Rumah Dinas Wali Kota Solo Loji Gandrung, Kamis (13/10). (Foto: Dok. Solotrust.com/dks)

SOLO, solotrust.com - Solo City Jazz (SCJ) ke-11 dengan tajuk Jazz di Keraton bakal kembali hadir setelah hiatus dua tahun lamanya lantaran pandemi. Event jazz tahunan itu kali ini bakal digelar di dua istana Kota Solo, yakni halaman Kori Kamandungan Keraton Kasunanan Solo, Jumat (14/10) nanti malam dan di Pamedan Pura Mangkunegaran, Sabtu (15/10) besok.

SCJ kembali mengusung konsep city heritage atau mengangkat potensi ikon-ikon di Kota Solo. Ketua Acara SCJ Wenny Purwanti menyebut event ini juga akan lebih menunjukan sisi tenang Kota Solo.



"Saya itu merasa Solo itu indah ya, ada dua Keraton Kasunanan dan Pura Mangkunegaran serta ditambah ada Pemkot Solo sendiri, itu dipadukan. Dan konsepnya kami pengin menonjolkan ketenangan," ujarnya kepada Solotrust.com, Kamis (14/10) sore.

Ia mengungkapkan, akan ada dua konsep berbeda di Keraton dan Pura. Khusus SCJ hari pertama di keraton akan menggunakan rigging sederhana dan lighting panggung minimalis, ditambah dengan musik akustik yang dominan.

"Tanggal 14 bukan yang full riging atau lighting, tetapi menonjolkan Solo yang tenang, elegan. Jadi pakai lampu yang minimalis dengan musik yang akustik, ada bunga-bunga juga," bebernya.

Demikian, ia menyebut kedua tempat itu memiliki keistimewaan masing-masing lewat konsep yang berbeda.

"Jadi ada beda, dua-duanya punya keistimewaan, dua-duanya punya keunikan masing-masing, tidak ada yang pra atau puncak event, semuanya sama," terangnya.

Ini merupakan kelanjutan kolaborasi SCJ dengan ikon heritage di Kota Solo. Sebelumnya, SCJ juga kerap digelar di tempat ikon Kota Solo seperti Kampung Batik Laweyan dan Kauman pada 2019 silam.

"Konsepnya biasanya memang Solo City Jazz kepengin sesuatu yang unik, menonjokkan heritage kota, contohnya seperti 2019 lalu saya mengkolaborasi Jazz dengan Kampung Batik Laweyan dan Kauman, pernah juga di kereta Jaladara, pasar-pasar, konsepnya di situ," ungkapnya.

Kenalkan Solo ke Indonesia timur

Kolaborasi tak hanya soal venue, melainkan juga untuk para penampil. Wenny menuturkan, tahun ini pihaknya mengundang banyak musisi dari Indonesia timur. Menurutnya, hal itu juga sebagai media untuk mengenalkan Solo ke Indonesia timur.

"Banyak sekali yang dari timur, mari kenalkan Solo ke Indonesia Timur, tercapai atau tidak yang penting kita usaha," ucapnya.

Mereka akan berkolaborasi dengan musisi lokal yang turut memeriahkan euforia musik jazz di rumah sendiri.

"Kalau untuk kontennya saya sengaja membuat lebih banyak kolaborasi dengan musisi Kota Solo dan kota lainnya," tambahnya.

Sementara, untuk line up penampil SCJ Jazz di Keraton untuk hari pertama, di antaranya: Aditya Ong Trio, Penni Candra Rini, Rio Moreno feat Latin Groove, Alonzo Brata dan Berry Likumahuwa, Bagus Pramono dan Jenod.

Sedangkan di hari kedua Pamedan Mangkunegaran di antaranya: Bengawan Symphony Orcestra feat Deddy Dhukun, Papua Original, Ryo Moreno feat Mercy Dumais, Andre Hehanusa, Mia Ismi, Albert Fakdawer, dan Jason Ranti. (dks)

(zend)