Serba serbi

Tips Jadi Penulis Buku Sukses

Tips & Trik

16 Oktober 2022 10:55 WIB

Ilustrasi menulis. (Foto: Pixabay/StockSnap)

Solotrust.com - Menulis adalah kegiatan yang tidak hanya bermanfaat untuk menyalurkan ide, meluapan perasaan atau meningkatkan kemampuan berpikir, namun tak jarang bisa menjadi sebuah profesi, seperti menjadi penulis buku.

Lalu, apa tips untuk menjadi penulis buku yang sukses?



Dalam seminar berjudul "Kiat Sukses Menjadi Penulis Buku" yang diadakan oleh Perpustakaan Pusat ITB bersama Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia (YYPI), sebagaimana dikabarkan universitas itu via lamannya, Ketua Masyarakat Literasi Indonesia (MLI), Suherman dan Marketing Manager Sagung Seto Jakarta, H. Miyoto memberikan kiat untuk menjadi penulis buku sukses.

"Menulis itu mudah!", demikian kata Suherman mengawali pemaparan materi.

Suherman menegaskan bahwa tidak ada kiat khusus yang diperlukan untuk menjadi seorang penulis selain banyak membaca dan terus berlatih.

Dengan banyak berlatih maka proses penyempurnaan akan berjalan dengan sendirinya.

"Tulislah apa yang Anda pikirkan, baru kemudian pikirkan apa yang Anda tulis," ujarnya.

Hal yang tak kalah penting dalam penulisan, menurut Suherman, adalah kreativitas si penulis. Ia mengibaratkan menulis itu seperti membuat makanan yang semua bahan-bahannya telah tersedia.

"Menulis itu sebenarnya hanyalah menggabungkan berbagai informasi sesuai dengan tema yang telah ditentukan," kata dia.

Lebih lanjut, Suherman juga menyinggung bagaimana cara menggali ide agar bisa menghasilkan tulisan yang baik.

Cara termudah untuk mendapatkan ide adalah dengan membaca media massa dan browsing internet. Setelah ide muncul, langkah berikutnya adalah menentukan topik tulisan.

Suherman menyarankan agar topik yang dipilih dalam tulisan adalah topik yang dikuasai, menarik minat baca, dan dapat ditunjang dengan referensi.

"Akan sulit mengembangkan tulisan jika tidak ada bahan dan pengetahuan," jelasnya.

Sementara itu, Miyoto memaparkan 7 kiat menjadi penulis buku. Menurutnya, hal pertama yang harus dipahami ketika memulai karier sebagai penulis buku adalah dengan menetapkan segmentasi pasar.

Dengan menetapkan segmentasi, kita dapat menentukan siapa dan seberapa besar target pembaca.

Setelah menetapkan segmentasi pasar hal kedua yang perlu dilakukan adalah menentukan kebutuhan buku. Lalu, segeralah menulis judul.

"Pilihlah bidang disiplin yang sesuai dengan bidang keahlian. Judul tersebut masih bersifat sementara karena bisa diubah sesuai dengan kebutuhan," kata dia.

Kemudian, lakukan survei pasar dengan melihat katalog dari penerbit, ke toko buku, atau mengunjungi perpustakaan nasional. Hal ini berguna untuk memperkokoh ancangan untuk menerbitkan buku.

Langkah berikutnya, kata Miyoto, menetapkan besaran pasar dan daya beli. Pasaran dihitung untuk memperkirakan taksiran jumlah cetak karena jumlah cetak yang keliru akan menimbulkan permasalahan di kemudian hari.

"Di samping jumlah cetak, penulis juga perlu mengetahui kemampuan baca dan daya beli pembacanya," katanya.

Hal yang tak kalah penting lainnya adalah promosi. Ia mengatakan promosi dapat dilakukan bahkan sebelum buku tersebut diterbitkan.

Beberapa cara mempromosikan buku adalah dengan menjadi pemateri dalam seminar-seminar, menulis artikel di jurnal ilmiah, dan membuat selebaran.

Kiat berikutnya, papar Miyoto, adalah memilih penerbit. Ia mengatakan bahwa saat ini penerbit mulai menjurus pada bidang disiplin ilmu tertentu.

Untuk bidang kedokteran misalnya, bisa memilih penerbit Sagung Seto. Atau untuk karya fiksi, penerbit Gramedia sepertinya lebih tepat.

"Pilihlah penerbit yang sesuai. Penerbit akan sangat tertarik jika bisa diterbitkan pada jumlah cetak minimum 3000 eksemplar. Royalti untuk pengarang pun bisa mencapai kisaran 8% -10% dari Harga Eceran Tertinggi (HET)," kata dia. (Lin)

(zend)