Hard News

Kunker ke Bangka Belitung, Jokowi Dorong Hilirisasi Timah

Nasional

20 Oktober 2022 15:35 WIB

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memberikan keterangan pers usai meninjau pembangunan Top Submerged Lance (TSL) Ausmelt PT Timah Tbk di Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, Kamis (20/10/2022) (Foto : Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden)

BANGKA BELITUNG, solotrust.com - Presiden RI  Joko Widodo (Jokowi) baru saja melakukan kunjungan kerja ke Bangka Belitung. Pada kesempatan itu, ia mendorong hilirisasi timah mampu berjalan sebagaimana nikel. 

Hal ini ditegaskan Presiden Jokowi usai peninjauan pembangunan Top Submerged Lance (TSL) Ausmelt PT Timah Tbk di Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, Kamis (20/10/2022).



"Hari ini saya melihat smelter baru yang dimiliki oleh PT Timah. Ini menunjukkan keseriusan kita dalam rangka hilirisasi timah. Nikel sudah, (sekarang) timah, bauksit, semuanya akan saya ikuti dan ini nanti akan selesai November,” kata presiden, dikutip dari sebuah sumber.

Jokowi berharap agar pergerakan hilirisasi pada komoditas timah akan segera bisa mengikuti apa yang sudah pemerintah lakukan pada komoditas nikel. Menurutnya, saat ini pemerintah masih berhitung mengenai kapan akan menghentikan ekspor timah dalam bentuk bahan mentah.

“Perlu kita hitung semuanya sehingga nanti semuanya berjalan dengan baik, tidak ada yang dirugikan, tetapi bahwa sekali lagi hilirisasi bahan-bahan tambang itu memang harus kita hentikan dan semuanya masuk ke industrial down streaming, semuanya masuk ke hilirisasi karena nilai tambahnya ada di situ, added value-nya ada di situ,” jelasnya.

Lebih lanjut, Jokowi menyampaikan apabila penghitungan sudah selesai akan segera ia umumkan kebijakan penghentian ekspor timah dalam bentuk bahan mentah kepada publik. Selain itu, salah satu faktor yang dipertimbangkan ialah mengenai kesiapan smelter.

"Baru dihitung. Nanti kalau sudah hitungannya matang ketemu kalkulasinya akan saya umumkan. Setop, misalnya tahun depan atau setop tahun ini, bisa terjadi. Saya kira kesiapan-kesiapan dari smelter, baik milik BUMN maupun milik swasta harus kita kalkulasi semuanya,” jelasnya.

Dengan adanya pembangunan smelter baru di PT Timah, Jokowi juga berharap nilai tambah di dalam negeri akan makin meningkat serta lapangan pekerjaan kian terbuka.

“Ya (harapannya) nilai tambah di dalam negeri akan makin banyak dan membuka lapangan pekerjaan yang sebesar-besarnya,” tandasnya.

Sebagai informasi, proyek smelter Top Submerged Lance (TSL) Ausmelt PT Timah Tbk sudah dimulai sejak 2019 dengan kemajuan sekira 97,33 persen. Smelter ditargetkan dapat meleburkan konsentrat biji timah dengan kadar 40 persen (low grade). Proses peleburan tersebut lebih cepat dengan efisiensi 25 hingga 34 persen dibandingkan smelter saat ini.

Selain lebih efisien, smelter ini diharapkan dapat menghasilkan timah kadar lebih rendah dibandingkan timah aluvial yang ada saat ini sehingga dapat memperkuat eksplorasi di tambang primer. (ale)

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya