KARANGANYAR, solotrust.com - Desa Pendem Kecamatan Mojogedang, Karanganyar menjadi pilot project atau percontohan pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) di kabupaten setempat.
Lewat program Mas Abi alias Masyarakat Sadar Biogas, warga Desa Pendem didorong memanfaatkan limbah dan kotoran ternak untuk diolah menjadi biogas dan pupuk organik.
Adapun untuk mewujudkan dan memberikan pengetahuan tentang biogas, semua elemen masyarakat di Desa Pendem mengikuti edukasi dan bimbingan teknis (Bintek) pemanfaatan EBT. Acara ini digelar cabang dinas ESDM wilayah Solo di Rumah Revolusi Mental Sumber Bulu Desa Pendem Mojogedang, Kamis (03/11/2022).
Kepala Cabang Dinas ESDM Wilayah Solo, Abdul Charis, menyampaikan pada tahap awal di Desa Pendem ada empat rumah menjadi percontohan pemanfaatan EBT, yakni tiga rumah dengan mengolah kotoran ternak dan satu rumah mengolah limbah produksi tahu. Sementara pada 2023 akan ditambah 25 rumah lagi.
"Jadi untuk pemanfaatan biogas ini sifatnya perorangan agar ada tanggung jawab masing-masing untuk menjaga keberlangsungannya. Dalam hal ini masing-masing rumah mendapat bantuan material untuk membuat konstruksi pengolahan limbah dengan model kapal selam alias dipendam dalam tanah. Output-nya menjadi biogas dan pupuk organik cair maupun padat," paparnya.
Lebih lanjut, Abdul Charis menambahkan dalam edukasi dan bintek menghadirkan narasumber berkompeten ini, masyarakat mendapatkan pembelajaran cara mengolah limbah hingga menghasilkan biogas, lewat teknik terkini yang lebih efisien secara waktu, dan praktis. Edukasi dan bintek ini diharapkan bisa memenuhi kebutuhan energi secara mandiri dan tidak terlalu bergantung dengan energi fosil yang semakin hari kian mahal.
Ketua Komisi B DPRD Jawa Tengah, Sumanto yang ikut dalam bintek biogas mengatakan, saatnya pemerintah bersama masyarakat memanfaatkan energi ramah lingkungan terbarukan. Pihaknya mendukung penuh upaya membangun sistem energi baru biogas di Desa Pendem.
“Kami siap mendorong kesadaran warga agar mencukupi kebutuhan energi secara mandiri tanpa subsidi pemerintah,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Pendem, Mardiyanto, mengatakan di wilayahnya sudah ada 15 titik pemanfaatan EBT komunal yang sudah beroperasi selama 12 tahun dan mulai sekarang dilakukan skala rumah tangga. Oleh karena itu, masyarakat didorong untuk memanfaatkan limbah ternak dan produksi agar bisa menjadi energi dan pupuk organik.
"Pupuk organik nantinya bisa dimanfaatkan sendiri oleh warga maupun dijual. Sekarang di Pendem ini 75 persen sawahnya pakai pupuk organik. Adapun untuk pupuk cair sudah ada yang siap menampung pemasaranya, sedangkan biogas nanti bisa dimanfaatkan warga sendiri," papar kades Pendem. (joe)
(and_)