SOLO, solotrust.com- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan hadir dalam agenda Jalan Sehat Menuju 1 Abad Nahdlatul Uama pada Minggu (22/01/2023). Apel ini diikuti sekira 50 ribu warga NU yang datang dari berbagai penjuru daerah di Indonesia.
Peserta akan menempuh perjalanan setapak sepanjang 1,8 kilometer mulai pukul 05.00 WIB. Sementara rute dimulai dari Pamedan, Pura Mangkunegaran belok ke kanan menuju Jalan Ronggowarsito.
Peserta akan menyusuri sepanjang Jalan Ronggowarsito menuju Barat hingga pertigaan Jalan Dr. Sutomo. Selanjutnya peserta dilewatkan di sepanjang Jalan Slamet Riyadi hingga perempatan Ngarsopuro. Peserta akan kembali ke Pamedan Pura Mangkunegaran melalui Jalan Diponegoro.
Selain Presiden Jokowi, sejumlah pejabat dikabarkan akan mengikuti jalan sehat ini, seperti Ketua DPR RI Puan Maharani, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Sementara dua hari jelang gelaran ini, Jumat (20/01/2023), Korem 074/Warastratama menggelar apel pasukan bersama jajaran TNI/Polri wilayah Solo. Sebanyak 3.500 personel disiagakan di sepanjang rute jalan sehat guna menjaga keamanan dan kelancaran acara.
"Kurang lebih ada 50 ribu orang akan hadir di Kota Solo. Kami siapkan pengamanannya dari mulai titik start sampai finish, termasuk rangkaian kegiatan presiden dan ibu di Kota Solo," ungkap Danrem 074/Warastratama Surakarta Kolonel Inf Anan Nurakhman seusai apel.
Pengamanan ini termasuk di sirip Jalan Slamet Riyadi, menengok pada hari dan waktu yang sama akan dilaksanakan Solo Car Free Day seperti biasa.
"Sesuai rencana SOP (Standard Operational Procedure) yang kami buat, kami melaksanakan pengamanan dengan banyaknya masyarakat yang datang. Di tempat acara kami akan tempatkan semua pasukan yang ada di Kota Solo," ungkap danrem.
Kedatangan Presiden Jokowi tentu akan menyapa seluruh warga Kota Solo yang hadir. Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi menyampaikan, sosok presiden sangat dekat dengan masyarakat. Pengamanan tentunya tak akan menghalangi warga yang ingin berinteraksi dengan orang nomor satu di Indonesia ini.
"Seperti kita ketahui bahwa presiden adalah sosok yang dekat dengan masyarakat, artinya beliau tidak mau aparat menghalang-halangi kedekatan dengan masyarakat, artinya pola pengamanan kita fleksibel," ungkap Kombes Pol Iwan Saktiadi.
"Seperti yang disampaikan danrem tadi, jangan sampai kehadiran petugas membuat tidak nyaman masyarakat atau pun tidak nyaman presiden yang berinteraksi dengan masyarakat," tambahnya. (riz)
(and_)