SOLO, solotrust.com - Upacara Tingalan Dalem Jumenengan ke-19 Sampeyan dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan (SISKS) Paku Buwono (PB) XIII berlangsung lancar. Peringatan ulang tahun kenaikan tahta PB XIII digelar di Sasana Sewaka, Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Kamis (16/02/2023).
Pantauan solotrust.com, upacara hari besar Keraton Surakarta nampak begitu khusyuk. Rentetan tahapan upacara berlangsung lancar dan damai.
Suasana ini tentu imbas kedamaian internal keluarga keraton belakangan ini setelah sekian lama berkonflik. Tampak kubu dalam keluarga keraton yang sebelumnya panas, kali ini bersatu dan bersama-sama menyukseskan terselenggaranya upacara.
Salah satunya, adik perempuan PB XIII, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Wandansari atau kerap disapa Gusti Moeng mempersiapkan tarian sakral, Beksen Bedhaya Ketawang. Bahkan, sang putri juga ikut menarikan tarian itu.
Ditemui di sela kegiatan, suami Gusti Moeng, KPH Eddy Wirabhumi menerangkan, jumenengan ini digelar sesuai kalender hitungan Jawa. Ia mengatakan seluruh kerabat keraton diundang dalam agenda akbar ini.
"Semua diundang, semua dilibatkan, bahwa ada yg tidak bisa hadir ya biasa mungkin bersamaan ada acara," kata KPH Eddy.
Ia menegaskan, tak ada anggota keluarga dilarang hadir.
"Jadi kalau keluarga besar ya kami persilakan untuk hadir, tanpa undangan karena itu memang timbalan (panggilan) wujudnya. Timbalan itu berbeda dengan undangan. Undangan itu untuk tamu, tapi kalau untuk keluarga besar tanpa undangan," paparnya.
Lebih lanjut, KPH Eddy mengungkap suasana cair di antara anggota keraton ini terjadi saat pihaknya, Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Surakarta masuk ke dalam keraton beberapa waktu lalu.
"Pasti perlu waktu, tapi Insyaa Allah (konflik) akan selesai," katanya.
Senada, salah satu adik laki-laki PB XIII, KGPH Benowo, mengatakan anggota keluarga Keraton Kasunanan seharusnya hadir di setiap acara Tingalan Jumenengan. Namun, kali ini tidak semua kerabat bisa hadir.
"Tidak semua (putra putri PB XII hadir), kalau yang ada di luar negeri, ada di luar kota, atau ada kepentingan yang lain. Sebetulnya secara adat kalau ada upacara besar seperti ini, khususnya Tingalan Jumenengan harus hadir. Kalau tidak hadir harus ada alasan-alasan yang bisa diterima karena beliau adalah sentono," papar KGPH Benowo.
Namun, ia tetap bersyukur lantaran acara berlangsung lancar dan damai. Bahkan banyak pejabat, pengusaha, dan tamu-tamu dari kerajaan se-Nusantara juga hadir dalam Tingalan Jumenegan PB XIII ke-19 ini.
Rasa syukur juga diungkapkan Pengageng Parentah Keraton, KGPH Dipokusumo. Dirinya berharap agar ke depannya keraton menjadi lebih baik dengan bersatunya kembali seluruh keluarga.
"Hal yang jelas pelaksanaannya lancar. Ini yang hadir dari berbagai kerabat keraton dan juga dari kerajaan di Nusantara. Jadi yang merasa ada sesuatu belum sependapat, ini diharapkan bisa terus berkembang menjadi suatu hal yang baik dan spirit (semangat-red) ke depan untuk kita semua," tutur Gusti Dipo. (riz)
(and_)