SOLO, solotrust.com - Revitalisasi Keraton Solo masih menunggu pendanaan dan masterplan. Hal ini dikatakan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Senin (09/01/2023).
Pihaknya mengungkapkan, dirinya mendapatkan masukan dari sang ayah yang juga Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat berjumpa di Yogyakarta akhir pekan lalu.
"Ya hati-hati saja, tapi saya yakin semuanya lancar. Tinggal nunggu pendanaan, masterplan," kata dia.
Gibran Rakabuming mengungkapkan saat perjumpaannya, Presiden Jokowi memaparkan sebelumnya sudah ada perjanjian perdamaian, jauh sebelum momen perdamaian keraton pekan lalu. Bahkan, perjanjian itu tertuang dalam hitam di atas putih, namun konflik kembali terjadi.
"Makanya yang sekarang ini tidak ada hitam di atas putih. Ini gentlement agreement saja, iya kalau mereka komitmen, ya saya teruskan," katanya lagi.
Tak tanggung-tanggung, jika tidak ada komitmen dari kedua kubu, Gibran Rakabuming menyatakan dirinya akan fokus ke Pura Mangkunegaran saja.
"Sejauh ini aman, kita nggak suudzon wae. Beliau memperingatkan itu, Sejauh ini sudah terjadi seperti itu, tapi yakin selesai. Santai," ungkapnya.
Putra sulung Presiden Jokowi membandingkan pembangunan di Pura Mangkunegaran yang berlangsung cepat.
"Intinya kan itu bukan aset kami, ketika belum dibangun, sudah dibangun itu menjadi milik beliau-beliau itu. Ceritane dowo (Ceritanya panjang-red) sih," ucapnya.
Menurut Gibran Rakabuming, sebenarnya komunikasi dengan pihak keraton tak sulit, namun harus melihat banyak orang. Dirinya mencontohkan hingga saat ini pun masih ada sejumlah pihak mempertanyakan pertemuan di Rumah Dinas Wali Kota Solo, Loji Gandrung, antara dua kubu berkonflik beberapa waktu lalu.
"Aku wingi (kemarin) berita mendamaikan udah keluar, kok si ini nggak diajak, si ini nggak diajak, habis laporan ini lho mas. Ada yang seperti itu, padahal sudah ngajak semua, tapi ya aku kon (disuruh) muter siji-siji (satu-satu) waktunya habis. Jadi satu pintu saja," paparnya.
Terkait masterplan revitalisasi Keraton Solo, Gibran Rakabuming mengatakan pihaknya sudah diskusi dengan salah satu keluarga keraton, GKR Wandansari Koes Moertiyah (Gusti Moeng) yang sudah memiliki masterplan. Namun, dirinya mengaku belum mempelajari secara detail.
Lebih lanjut, wali kota memaparkan, revitalisasi Keraton Solo nantinya akan tetap melibatkan budayawan dan sejarawan, seperti saat merevitalisasi Pura Mangkunegaran. Ia bercerita, sebelum membuat masterplan Pura Mangkunegaran, mereka mengumpulkan foto-foto dan dokumen-dokumen sejarah agar bangunan tak melenceng dari karakter asli.
"Kalau Mangkunegaran itu kilat. Komunikasi, atau memanfaatkan aset, memanfaatkan event-event, kami promosi bareng-bareng, itu enak. Kami ingin skema yang seperti itu," pungkasnya. (riz)
(and_)