SOLO, solotrust.com - Pusat Studi Budaya dan Perubahan Sosial Universitas Muhammadiyah Surakarta (PSBPS UMS) bekerja sama dengan Lembaga Bahasa dan Ilmu Pengetahuan Umum Universitas Muhammadiyah Surakarta (LBIPU-UMS) menggelar Pelatihan Standardisasi bagi Dosen Pancasila di Perguruan Tinggi sebagai ikhtiar menguatkan kembali ideologi Pancasila.
Kegiatan pada 21 hingga 23 Februari 2023 di Gedung Induk Siti Walidah dan Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta ini diikuti 60 dosen Pancasila dari 23 perguruan tinggi negeri dan swasta se-Indonesia.
Fokus pelatihan mencakup beberapa poin, yakni (1) landasan pendidikan dan teori belajar; (2) strategi pembelajaran menarik, inspiratif, dan menyenangkan; (3) media pembelajaran; (4) evaluasi pembelajaran; (5) penyusunan perangkat pembelajaran; (6) peer teaching. Selain itu perserta juga akan mendapatkan materi terkait modul pendidikan Pancasila di perguruan tinggi yang sudah direvitalisasi.
Direktur Eksekutif PSBPS UMS, Yayah Khisbiyah, mengatakan pelatihan ini didasarkan atas persoalan pendidikan Pancasila di perguruan tinggi semakin merosot kian hari. Hasil riset PSBPS menunjukkan mata kuliah Pancasila dipandang mahasiswa cukup membosankan hingga dianggap sebagai “second subject”. Hal ini kemudian berdampak luas pada tataran sikap toleransi, empati, dan persoalan afektif lainnya.
Di lain sisi, Program Manager Standardisasi Kompetensi Dosen Pancasila untuk Perguruan Tinggi, Yanuar Ihtiyarso, mengungkapkan pelatihan ini juga berangkat dari beberapa peraturan pemerintah dan perundangan, seperti (1) UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; (2) Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; (3) Peraturan Pemerintah No 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi; (4) Permendikbud No 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi; dan (5) Kepdirjendikti No 84/E/KPT/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Mata Kuliah Wajib pada Kurikulum Pendidikan Tinggi.
“Pelatihan ini diharapkan mampu memberikan sumbangsih pada peningkatan pendidikan Pancasila untuk menyemai pendidikan karakter bagi mahasiswa dan mampu berkontribusi pada penguatan nilai-nilai toleransi, kebhinekaan, dan persatuan,” pungkasnya dalam siaran pers diterima solotrust.com, Senin (20/02/2023).
Sebagaimana diketahui, Pancasila merupakan ideologi Indonesia yang diangkat berdasarkan nilai-nilai asli kepribadian bangsa. Lima sila tersebut tersusun berdasarkan nilai-nilai luhur yang sudah tumbuh dan berkembang pada setiap aktivitas masyarakat Indonesia.
Nilai-nilai dasar Pancasila dan kebudayaan yang hidup dalam masyarakat Indonesia sangat penting untuk terus ditransformasikan dalam kehidupan kebangsaan, terutama dalam perwujudan atau implementasinya.
Namun, Pancasila sebagai dasar negara dan Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan bangsa ditengarai mengalami kelunturan karena ketidakseriusan membumikan Pancasila selama dua dekade terakhir.
Nilai-nilai dan praksis Pancasila belum menjadi habituasi atau pembiasaan pada masyarakat Indonesia. Habitus ber-Pancasila belum tertanam kokoh dalam pelembagaan di bidang politik, hukum, ekonomi, dan budaya, termasuk di lembaga-lembaga pendidikan serta organisasi-organisasi keagamaan.
(and_)