SOLO, solotrust.com - Dua atlet blind judo Komite Paralimpiade Nasional (NPC) Indonesia berpeluang lolos ke pesta olahraga disabilitas, Paralimpiade 2024 di Paris, Prancis setelah menorehkan prestasi pada kejuaraan internasional blind judo di Kazakhstan. Keduanya, yakni Fajar Pambudi dan Toni Ricardo Mantolas.
Pelatih blind judo NPC Indonesia, Dimas Aribowo menerangkan, sebelumnya NPC Indonesia mengirimkan tiga atlet untuk melakukan try out di Kazakhstan dalam kejuaraan dunia Ebsa Judo Asia Championship 2023, diikuti sebelas negara dengan total 86 pejudo, 28 hingga 30 April.
Dari kejuaraan itu, dua pejudo NPC Indonesia, yakni Fajar Pambudi yang turun di kelas J1 total blind -90 kg berhasil merebut medali perunggu dan Toni Ricardo Mantolas juga meraih perunggu di kelas J2 low vision 90 kg. Sementara, atlet judo NPC Indonesia Junaedi yang turun di kelas J1 Total Blind -60 kg mendapat peringkat kedelapan.
NPC Indonesia untuk blind judo optimistis dua atlet meraih medali perunggu dari kejuaraan itu bisa lolos ke Paralimpiade Paris 2024.
"Kami yakin dua atlet yang meraih medali perunggu dari kejuaraan tersebut bisa lolos ke Paralimpiade Paris 2024," ungkap Dimas Aribowo kepada awak media di Kantor NPC Indonesia, Solo, Kamis (04/05/2023).
Disebutkan, negara yang menjadi pesaing berat di kejuaraan internasional itu adalah tuan rumah Kazakhstan dan India. Sementara Indonesia baru tampil untuk kali pertama di kejuaraan internasional tersebut yang juga diikuti Thailand, Tajikistan, Jepang, Korea, Iran, dan Uzbekistan.
Sementara itu, Wakil Sekjen NPC Indonesia, Rima Fredianto, mengatakan NPC Indonesia pada tahun ini mempunyai tiga program, yakni pelatnas menuju ASEAN Para Games Kamboja, Asian Para Games di Hangzhou, dan pelatnas menuju Paralimpiade di Paris 2024.
Atlet yang akan turun di APG Kamboja dijadwalkan berangkat pada 31 Mei menggunakan pesawat terbang sewa dari Solo menuju Kamboja, sedangkan untuk APG Hangzhou akan digelar Oktober.
Ia menambahkan, untuk atlet yang akan diberangkatkan ke Paralimpiade Paris harus melalui kualifikasi, salah satunya dengan menjalani berbagai tryout atau kejuaraan internasional untuk mencari ranking dan partisipasi poin.
Dengan demikian, para atlet tersebut bisa bersaing dengan atlet lainnya dari berbagai negara di dunia sehingga bisa masuk kualifikasi menuju Paralimpiade Paris.
"Atlet yang akan diberangkatkan ke Paralimpiade Paris harus melalui kualifikasi, salah satunya dengan menjalani berbagai tryout atau kejuaraan internasional untuk mencari ranking poin dan partisipasi poin," jelas Rima Fredianto.
NPC Indonesia sudah beberapa kali menggelar tryout sejumlah cabang olahraga sejak Januari dengan hasil cukup menggembirakan, misalnya atletik dan bulutangkis yang memborong medali. Sementara, cabang blind judo baru saja selesai tryout di Kazakhastan dan angkat berat yang baru saja selesai tryout di Georgia.
(and_)