Hard News

HP Wartawan TA TV Diretas, Kapolres Imbau Masyarakat Waspada

Hukum dan Kriminal

19 Mei 2023 11:44 WIB

Kapolres Sukoharjo AKBP. Sigit (kiri) bersama kontributor TATV, Nasution.

SUKOHARJO,solotrust.com- Kapolres Sukoharjo AKBPSigit mengimbau agar masyarakat waspada, tidak asal klik jika menerima link di aplikasi telegram atau aplikasi tidak jelas lainya. Hal ini disampaikan Kapolres menyusul terjadinya peretasan HP milik Nasution, kontributor TA TV Sukoharjo beberapa waktu lalu.

Dikatakan Kapolres, kejadian atau kasus kejahatan melalui peretasan HP ini sudah sering terjadi. Modusnya pun beragam, salah satunya dengan undangan pernikahan, undian berhadiah atau bahasa lain yang menarik agar target mengklik link yang disebar oleh pelaku.



"Yang saat ini marak ya undang pernikahan, seperti yang terjadi pada mas Nasution, kebetelutan beliau ini belum menikah, jadi saat relasi atau kawannya dapat undangan itu ya banyak yang percaya kemudian membuka link, padahal kalau dibuka itu bukan undangan tapi semacam virus yang disebarkan oleh hacker, "ungkap Kapolres Sukoharjo, AKBP. Sigit, Rabu (17/5/2023).

Berkaca dari kasus yang dialami wartawan TA TV ini pihaknya akan semakin gencar melakukan sosialisasi dan edukasi ke masyarakat agar tidak percaya dengan aplikasi dengan modus di atas. Selain itu juga jangan mudah percaya dengan pesan yang mengatasnamakan orang lain yang tidak dikenal untuk kepentingan tertentu.

"Untuk mengantisipasi hal yang tidak di inginkan mas Nasution sudah membuat laporan aduan yangini akan segera kami tindak lanjuti, berkaca dari kasus ini kami tegaskan lagi warga berhati hati, " Imbuhnya.

Usai membuat laporan aduan, Nasution sampaikan jika aplikasi telegram tersebut sudah tidak bisa digunakan tiga bulan lalu. Kemudian dua minggu ini ia menerima pesan dari koleganya soal undangan pernikahan.

"Awalnya ini saya abaikan karena berpikir nanti ilang sendiri tapi ternyata seminggu ini makin banyak yang ngabari dapat pesan undangan nikah dari saya, setelah dibuka ternyata bukan dan informasi itu modus kejahatan teknologi yang dilakukan Hacker," Katanya.

Atas saran dari banyak pihak ia minta untuk membuat laporan aduan ke Polres Sukoharjo. Hal tersebut karena aplikasi telegram diambil alih oleh orang lain alias hacker dengan menggunakan foto lengkap dengan nomor HP milik korban.

"Tidak hanya dari Sukoharjo dan Soloraya nggih, banyak teman-teman dari luar kota yang dapat pesan itu, bahkan ada beberapa pejabat yang konfirmasi terkait informasi hoaks itu, kerugian materiil sejauh ini belum ada cuma katanya ini juga bisa mengakses data kita termasuk PIN ATM,"ujarnya.

Kepala Puskesmas Sukoharjo dr. Kunari Mahani, salah satu penerima pesan itu menyampaikan dua minggu lalu ia menerima pesan undangan pernikahan dari aplikasi telegram.

"Awalnya dapat undang pernikahan itu ya percaya apalagi mas Nasution juga belum menikah, untung waktu itu saya diingatkan teman jadi tidak saya buka,"ungkap Kunari.

Undangan serupa juga diterima Kabid Persandian dan Statistik Diskominfo Sukoharjo, Ngadenan. Saat dikonfirmasi mengatakan, virus yang menyerang tersebut yakni bernama Virus Malwer.

 “Kalau saya dengan adanya undangan dari Mas Nasution, saya langsung curiga, peta yang ditampilkan harusnya jpeg atau jpg atau pdf, tapi itu sudah ke Apk,” jelasnya

Menurut Denan, jika aplikasi tersebut diklik, maka si penerima pesan akan dirugikan. Sebab secara otomatis muncul sejumlah notifikasi.

 “Kalau sudah terlanjur di-klik, nanti ada notifikasi, dan itu nanti data kita di-copy paste oleh pihak tertentu. Artinya segala kegiatan kita bisa diketahui, mungkin password untuk m-Banking, lalu fotokopi KTP kita bisa dilihat oleh mereka,” jelasnya.

Dia mengaku baru kali pertama ini mendapat laporan tersebut.

“Kalau saya baru ini dapat laporan dan itu koneksinya hampir semua tertipu, karena Mas Nas (Nasution) masih single, jadi saya curiga kok undangannya model gini, lalu saya amati terus kok petanya gini, jika ada yang menerima itu kami hinbau berhati hati tidak usah dibuka,"pinta Denan.

(wd)